Saturday, November 16, 2024

Film Horor


 

Monday, October 21, 2024

BENARKAH ORANG SUMATERA SELATAN ITU POLIGLOT?

Pixabay

M. Iqbal J. Permana

KECAKAPAN BERBAHASA

Mengapa sebagian besar orang Sumatera Selatan (Sumsel) masuk ke dalam poliglot? 

Hal ini karena wilayah rural di Sumatera Selatan dihuni dengan masyarakat yang menggunakan berbagai macam bahasa daerah. Ada lebih dari 20 bahasa daerah yang masih digunakan di Sumsel.

Beberapa contohnya adalah, bahasa Palembang, bahasa Komering, bahasa Ogan, bahasa Musi, bahasa Lematang, bahasa Kayu Agung, bahasa Pemulutan, bahasa Pedamaran, bahasa Penesak, bahasa Lingkis, bahasa Besemah, bahasa Enim, bahasa Rambang, bahasa Pegagan, bahasa Kikim, bahasa Rawas, bahasa Cul, bahasa Semendo, bahasa Belide, bahasa Lintang, bahasa Kisam, dan bahasa Gumay.

Keanekaragaman bahasa ini mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah Sumatera Selatan. Setiap bahasa memiliki dialek dan variasi yang berbeda-beda. Kadangkala dalam satu kecataman terdapat bahasa daerah yang berbeda. Paling tidak orang Sumsel menguasai 3  bahasa, yakni  bahasa daerah asalnya, bahasa Palembang dan bahasa Indonesia.

APA UNTUNGNYA JADI POLIGLOT?
Menjadi poliglot memiliki banyak keuntungan, baik dalam kehidupan pribadi, maupun profesional. Makanya ada tradisi kelakar atau ngobrol di pance.

Kemudahan Komunikasi
Saat bepergian ke daerah lain, kemampuan berbahasa lokal mempermudah komunikasi dan memungkinkan pengalaman yang lebih autentik.

Memperluas Jaringan dan Persahabatan Menguasai bahasa asing memungkinkan interaksi dengan orang-orang dari berbagai negara, membuka peluang untuk menjalin persahabatan internasional dan memperluas jaringan kontak.

Kemampuan Beradaptasi yang Lebih Baik Belajar bahasa baru menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitas yang tinggi, membantu seseorang beradaptasi dengan lebih baik dalam lingkungan yang berbeda

Perbaikan Kemampuan Berpikir
Belajar bahasa baru melatih otak dan meningkatkan kemampuan berpikir analitis serta memori jangka panjang

Bahasa mencerminkan budaya dan cara berpikir masyarakatnya. Menguasai bahasa asing membantu memahami budaya dengan lebih dalam Menguasai bahasa baru memberikan kepercayaan diri yang lebih besar saat berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda.

TRADISI LISAN DI ATAS RATA RATA.
Sumsel sangat kaya dengan tradisi lisan, dari yang klasik sampai yang  populer seperti,  tradisi kelakar, tradisi pance (panjang cerite). Dan tradisi ini tercatat dalam sejarah yang kemudian dibukukan dalam bentuk sastra lisan "The Guritan of Radin Suane"  yang disusun oleh Wiliam A. Collin yang dituturkan oleh penutur Guritan asli  Saman Loear. Akhirnya  menjadi karya ilmiah yang dikenal oleh sastra dunia melayu, merupakan bagian kecil dari sequel epik Radin Suane, yang setara dengan karya I Laga Ligo atau Mahabratha.

Tetapi kelemahan literasi lisan orang Sumsel ini sedikit sekali dicatat atau dibukukan secara serius setara karya Collins. Memang itulah kelemahan dari tradisi lisan, dibanding karya yang dibukukan seperti I Laga Ligo dalam tradisi lisan orang Suku Luwu di Sulawesi Selatan. Yang menarik justru dari karya teater rakyat Dulmuluk, justru diadaptasi bukan dari karya tulis aslinya Raja Ali Haji, tetapi justru dari Wan Bakar pedagang arab, yang menuturkannya, karena naskah asli beraksara Arab Melayu Jawi. Sementara orang uluan pada masa itu lebih mengenal huruf ulu atau aksara rencong, atau aksara runcing, atau kaganga daripada huruf Arab berbahasa Melayu Jawi. Selain itu, tradisi lisan lebih populer di uluan seperti, senjang, enjang panjang, andai andai, tangis ayam, guritan, bepu"um, jelihiman, nenggung mato, dan lain-lain. 


Friday, September 27, 2024

Trade Unions And NGOs In Spain Observe Nationwide Strike In Solidarity With Palestine

TRT World

TRT World reported that Over 200 trade unions and NGOs in Spain held a 24-hour strike on September 27, protesting the "Israeli genocide and occupation in Palestine," urging the Spanish government to cut ties with Israel. 

Carmen Arnaiz, secretary of Social Activities at the General Confederation of Labor (CGT), which led the strike, stated, "We organised this action with the support of many NGOs to respond to the demands of Palestinian workers," she said. She emphasised that "the biggest action we can take as trade unions is a general strike," calling the strike symbolic yet significant.

Wednesday, September 25, 2024

Hamas Is A Resistance Group That Is Defending Its Lands

TRT World

"Hamas is a resistance group that is defending its lands" — Erdogan Replying to a question on the October 7 attacks by Hamas against Israel, Turkish President Erdogan says the backdrop of the incident should be examined, in an interview with US-based NBC News, TRT World reported. 

Monday, September 23, 2024

FILM DULMULUK DULMALIK SEMPALAN BUDAYA DULMULUK PALEMBANG?

 

Akun Facebook M. Iqbal J. Permana

M. Iqbal J. Permana

Plot utama film ini adalah horor komedi yang menggabungkan elemen ketegangan dan humor, seperti film AGAK LAEN yang bergenre sama dengan karakter khas orang Batak dan sukses meraup untung besar. Atau, film KAKA BOSS dengan karakter orang Indonesia timurnya, yang justru dramanya lebih kuat. Begitu juga Dulmuluk Dulmalik yang juga ikut tren arus utama film di Indonesia dengan genre komedi dibalut horor.

Cerita film ini berpusat pada upaya keluarga Dulmuluk (nama karakter). Adalah film horor komedi yang mengisahkan tentang Dul Muluk, seorang ustaz tua yang energik dan cucunya, Dul Malik. Mereka pindah dari kota kecil Pagaralam ke Palembang untuk membantu keponakannya, Ning Mas, yang diteror oleh hantu di wisma tempat tinggalnya.

Ning Mas dan ibunya mengalami berbagai kejadian mistis yang menakutkan, dan Dul Muluk bersama Dul Malik berusaha mengatasi teror tersebut dengan cara-cara yang lucu dan penuh kejutan. Film ini menggunakan bahasa lokal Palembang dan menampilkan aksi yang seru, lucu, dan mendebarkan.

Terlepas dari ikut arus utama komedi horor atau tidak, kita harus mengapresiasi tokoh-tokoh film yang terlibat dalam film ini dan menghasilkan film dengan bahasa daerah Sumsel, seperti Aditya Gumay dan "Cek Den" Anwar fuadi. Mereka tampaknya ingin memperkenalkan budaya Sumsel dan budaya Palembang. Hal ini terlihat dari diksi "dulmuluk"  yang semua orang palembang dan sumsel sangat mengenal dulmuluk. Tetapi, film ini tidak menampilkan budaya dulmuluk, melainkan nama dan karakter tokoh yang ada dalam film ini. Sebagai sebuah "clickbait" atau sempalan, judul film ini dipastikan akan menggundang orang Palembang untuk nonton.

BENARKAH SEMPALAN DULMULUK?

Kata sempalan memiliki beberapa arti dalam bahasa Indonesia. Arti kata ini biasanya tentang pecahan atau spin off  dari suatu organisasi atau kelompok yang memisahkan diri dari yang lebih besar

Dalam dunia film, sempalan adalah film atau serial yang dibuat berdasarkan karakter, cerita, atau elemen dari film atau serial lain yang sudah ada. Sempalan biasanya fokus pada karakter atau cerita sampingan yang menarik perhatian penonton dalam karya aslinya. Contoh sempalan dalam dunia film adalah:

“Minions” (2015) yang merupakan sempalan dari film “Despicable Me” (2010). Film ini fokus pada karakter Minions yang menjadi pengikut Gru dalam film aslinya.

“Fantastic Beasts” (2016--2022) yang merupakan sempalan dari seri film “Harry Potter” (2001--2011). Seri ini mengeksplorasi dunia sihir sebelum era Harry Potter dan berfokus pada karakter Newt Scamand.

Apakah film Dulmuluk Dulmalik mengambil kisah dari cerita atau babakan dalam kesenian Dulmuluk? Dari alur cerita memang tidak ada sama sekali mengambil kisah atau cerita dalam kesenian Dulmuluk, kecuali diksi "dulmuluk" yang populer di masyarakat Sumsel sebagai clickbait atau sempalan agar orang orang menonton.🤣😁

Lalu di manakah Khadam dan Siti Zubaidah serta raja dari Negeri Berbari? Mereka sedang  menangis  di atas garang sambil menunggu nasi masak karena harga beras semakin mahal, *sembari memandang jauh ke depan.😭😪🙏

Catatan:
Raja Ali Haji, penulis syair Abdulmuluk dan Gurindam 12

*kato Tere Liye (mang Darwis) hargo beras di kito 20 persen lebih mahal dari pasar global.

Sunday, September 22, 2024

Israeli Soldiers Have Raided Al Jazeera’s Bureau In Ramallah

 

Al Jazeera

Israeli forces carrying guns have entered Al Jazeera’s offices in Ramallah, in the occupied West Bank, ordering staff to vacate and imposing a 45-day closure amid a widening Israeli crackdown on media freedom.

Saturday, September 21, 2024

Diplomatic Relations With Israel

Pixabay

Globe Eye News reported that 96% of Saudi Arabia's citizens are against diplomatic relations with Israel.