![]() |
Sumber: Wikipedia |
Baru-baru ini ada parade militer di Cina daratan. Konon, kegiatan tersebut untuk merayakan lepasnya tanah air mereka dari Jepang. Waktu itu tentu masih bernama Republik Cina. Barulah ketika pemberontak Partai Komunis Cina (PKC/CCP) berhasil menjajah di sana, Pemerintah Republik Cina berkantor di Taiwan. Sementara para pemberontak tersebut mendirikan Republik Rakyat Cina (RRC) pada tahun 1949.
Wah bagaimana kalau seandainya Partai Komunis Indonesia (PKI) dulu berhasil menguasai tanah air kita ya? Kemungkinan Republik Indonesia pindah kantor di Kalimantan atau daerah lainnya yang masih bisa diselamatkan.
Sejurus dengan perkembangan zaman, RRC yang begitu gila di bawah Presiden Mao, perlahan berubah haluan. Ya, semenjak Deng Xiaoping menjadi pengganti Mao, RRC kian lumer dan maju di bidang ekonomi. Kemajuan ini dibuntuti oleh kemajuan militer mereka.
Pertanyaannya, apakah hanya dengan bermodalkan perekonomian tersebut, mereka bisa sekuat sekarang?
Banyak isu yang menyelimuti negeri yang pernah dipimpin banyak kaisar dari berbagai dinasti itu. Mulai dari penjualan organ tubuh para tahanan semisal Falun Dafa, penjualan rambut para tahanan Uighur, penjualan narkoba skala raksasa, hingga pengambilan paksa sumber daya alam dari negara lain yang tunduk kepada RRC.
Terlepas dari segala isu di atas, hal yang jelas nyata adalah, RRC memiliki dana besar hingga menjadi negara adidaya. Dan, sekali lagi, untuk mewujudkan itu dananya dari mana?
Apakah hanya mengandalkan kemajuan ekonomi dalam negeri? Atau ada faktor X? Entahlah?