Sastra
tidak sekadar karangan khayalan. Bahkan, kefiksian dalam cerita yang dibangun
dengan daya pikir untuk membayangkan atau yang disebut imajinasi haruslah
berdasarkan realitas indrawi. Tanpa dasar yang kuat, maka menjadilah cerita suram.
Sebut saja misalnya (hanya dalam pengandaian) bahwa Indonesia merupakan salah
satu provinsi di Rusia. Apa masuk akal? Tentu orang waras akan menyangkalnya
secara alami, meski tidak dia katakan, baik secara lisan, maupun tulisan.
CERPEN.
Salah satu genre sastra yang satu ini umumnya kentara dalam menampilkan latar
tempat seperti itu. Dan, sah-sah saja jika melalui cerita pendek, pengarangnya
memperkenalkan latar tempat tertentu kepada masyarakat luas. Nah, masih di awal
tahun ini, ada berita menggembirakan datang dari Semarang. Seperti terlansir dalam
brosur di akun Facebook pribadi Sulis Bambang, menyambut ulang tahun ke-3 Bengkel
Sastra Taman Maluku, mereka mengajak sahabat pencinta sastra menulis cerpen
dengan mengambil lokasi seputar Kota Semarang. Lokasi dalam cerita benar-benar
nyata ada pada waktu ini.
Mengenai
syarat-syaratnya, berdasarkan isi brosur tersebut, dapat Anda baca di bawah
ini.
- Peserta masyarakat umum (pelajar, mahasiswa, dan umum).
- Lokasi harus ada di Kota Semarang dengan detail, Tema bebas.
- Berbahasa Indonesia.
- Huruf Calibri, ukuran 12, spasi 1
- Jumlah kata: 2.500—4000
- Naskah dikirim ke hemophilia_smg@yahoo.com
- Dead line: 15 Maret 2019
- Pengumuman: 30 April 2019
Keputusan kurator tidak dapat diganggu gugat. Untuk lebih memastikan tentang hal-hal yang belum jelas, alangkah baiknya ditanyakan langsung ke pihak panitinya melalui email yang tercantum di brosur. Selamat berjuang!
0 comments:
Post a Comment