Ada
kemungkinan sebagian orang di luar lingkungan sastra belum mengetahui tentang
pertemuan tahunan para penyair ini.
Hal
itu mengingat betapa luasnya Nusantara dan banyaknya orang yang mendiaminya.
Sementara tidak semua media mewartakannya. Pertemuan Penyair Nusantara atau
yang disingkat PPN sebenarnya merupakan acara
bergilir yang mempertemukan
penyair-penyair se-Nusantara untuk membina hubungan kerja sama dalam wujud
kegiatan seperti diskusi, berbagi informasi, dan
pertukaran karya sejalan dengan perkembangan
sastra di tiap-tiap negara serumpun Melayu.Negara-negara yang masuk di dalamnya
ialah Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Dikatakan bergilir
karena tempat diadakannya PPN tidak di satu daerah, melainkan secara bergiliran
dari satu daerah ke daerah lainnya. Tercatat PPN sudah diselenggarakan sepuluh kali.
Secara berurutan, PPN I diselenggarakan di Medan tahun 2007,
PPN II di Kediri tahun 2008, PPN III di Kuala Lumpur tahun 2009, PPN IV di Brunei
Darussalam tahun 2010, PPN V di Palembang tahun 2011, PPN VI di Jambi tahun
2012, PPN VII di Singapura tahun 2014, PPN VIII di Thailand tahun 2015, PPN IX
di Tanjung Pinang tahun 2016, dan PPN X di Banten tahun 2017. Sedang PPN XI
akan diselenggarakan di Kudus tahun ini.
Penyair
yang berhak mengikuti acara ini haruslah lolos seleksi karya, yakni puisi. Maksudnya,
masing-masing penyair mengirimkan puisi. Setelah terkumpul, para kurator (dari
kalangan kritikus sastra, akademisi sastra, dan sastrawan) menyeleksi
puisi-puisi tersebut. Bagi penyair yang puisinya lolos
seleksi, Panitia PPN akan mengundangnya hadir selama acara berlangsung. Kemudian puisi-puisi
yang dinyatakan lolos akan diterbitkan dalam bunga rampai puisi dan diluncurkan
dalam sebuah sesi di setiap penyelenggaraan PPN.
0 comments:
Post a Comment