Ini hanyalah tulisan mini untuk lebih memudahkan masyarakat
luas mengenal sastrawan Indonesia dan karya-karyanya secara ringkas.
Afrizal Malna. Kali ini kita mencoba berkenalan
dengan sosoknya. Mungkin tak
banyak masyarakat umum yang mengetahui siapa ia meskipun sastrawan yang satu ini sangat
terkenal di jagat sastra tanah air kita. Entah dengan Anda berkenaan dengan
dirinya.
Gaya puitiknya yang khas diikuti banyak orang (baca: penyair lain) telah melahirkan istilah afrizalian pada dekade 1990-an lalu. Sebenarnya selain menulis puisi, ia juga menghasilkan cerpen, novel, esai, dan juga teks pertunjukan teater.
Gaya puitiknya yang khas diikuti banyak orang (baca: penyair lain) telah melahirkan istilah afrizalian pada dekade 1990-an lalu. Sebenarnya selain menulis puisi, ia juga menghasilkan cerpen, novel, esai, dan juga teks pertunjukan teater.
Sosok sastrawan Indonesia yang satu ini lahir di lakarta, 7 Juni 1957. Pendidikan
akhir Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (tidak selesai). Buku-bukunya yang telah
terbit antara lain: Abad Yang Berlari diterbitkan tahun
1984 (mendapat penghargaan Hadiah Buku Sastra Dewan Kesenian
Jakarta,1984), Arsitektur Hujan diterbitkan tahun 1995 (mendapat penghargaan dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1996),
Teman-Temanku dari Atap Bahasa diterbitkan
tahun 2008 (mendapatkan penghargaan Man of The Year dari Majalah Tempo dan SEA
Write Award dari Bangkok 2010), dan Museum
Penghancur Dokumen diterbitkan tahun 2013 (mendapatkan Kusala Sastra Khatulistiwa
2013).
Ia
juga memberikan diskusi teater dan sastra di berbagai universitas, baik dalam maupun luar negeri,
serta mengikuti berbagai iven kesusasteraan nasional-internasional.
Di bawah ini penggalan puisinya yang berjudul Kegiatan-Kegiatan Balok Es
…
Jam
6 pagi mulai mencair untuk menjadi balok es menjelang
jam
1 siang. Mereka ingin membuat matahari di malam
hari.
Matahari di bawah suhu politik. Atap malam yang
melempar
sejarah seperti Iistrik yang padam. Jangan
merasa
pahlawan untuk melukai orang Iain. Negara seperti
perut
yang penuh batu. Jam 8 malam balok es mengalir,
mencari
suhu terendah untuk membeku. Perlahan-Iahan,
otak
dan jantung mereka mulai menjadi es. Ginjal. Empedu
Balok
es.
Balok
es mengeluarkan udara dingin. Balok es. Begitu dingin
balok
es. Dingin yang melumpuhkan arus listrik balok es.
Dingin
yang membuatmu tak tahu: apakah aku, apakah aku
di
dalam atau di luar udara dingin itu? Apakah aku, balok
es
yang
panik? Apakah aku sebuah batu yang bertengkar
dengan
cerita-cerita yang sedang membeku.
0 comments:
Post a Comment