Mukti Sutarman Espe lahir di Semarang. Alumnus IKIP PGRI
Semarang (sekarang UPGRIS) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Karya puisinya tersiar di Kompas, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Suara Karya,
Republika, Suara Merdeka, Solo Pos, Kedaulatan Rakyat, dan belasan buku
antologi puisi bersama. Di antaranya, Antologi
Puisi Jawa Tengah, Jentera Perkasa,
Mahaduka Aceh, Hijau Kelon dan Puisi, Jogya
5,9 Skala Richter, dan Negeri Laut.
Buku puisi tunggalnya adalah Bersiap Menjadi Dongeng. Tinggal di
Kudus, Jawa Tengah. Berikut satu contoh puisinya.
Dongeng Kali Mati
engkaulah kali mati itu
tak mengalir ke mana-mana
berhulu di langit bermuara di bumi
tak ada alir apalagi ricik apalagi riak apalagi ombak
dari tepi ke tepi permukaan sedatar cermin
dalam dan hening berkelindan memendam dingin
tiada alur alir
hanya hujan sesekali memberi kelimpahan air
hanya alun sesekali dikirim angin semilir
yang sesudah deras
dan sepoinya terperam
dayanya kau bagikan kepada ikan
kepada udang
kepada siput
kepada lumut
kapada segala yang terpaksa tinggal di lendut
engkaulah kali mati itu
mengada sebab musim yang keliru
sebab pohon hayat menjelma jadi
debu
sebab banjir bandang tiba salah waktu
tetapi kodrat kali tetaplah sebagai kali
sungguhpun hanya sedikit berarti
dharmamu kepada bumi adalah mengairi
hingga leladang bertanah pecah berubah basah
kebun-kebun tak kehilangan warna daun
persawahan
kembali berlumpur gembur
karangkitri bermakna indah bagi petani utun
dharmamu
menjadikan bumi
lebih memberi
setenggat pengabdian yang harus kau jalani
Kudus, 2016.
0 comments:
Post a Comment