Beribu-ribu
tahun yang lalu ada seorang raja bernama Raja Anua yang mempunyai seorang putri
cantik bernama Putri Hintan.
Pada
suatu malam Putri Hintan diculik oleh pasukan dari Negeri Gajah atas perintah
raja mereka. Di bagian udik kerajaan itu ada sebuah pondok kecil yang didiami
seorang janda dengan dua anak laki-laki yang berusia remaja. Masing-masing
bernama Gantang dan Supak. Pada suatu hari Gantang dan Supak ditangkap Raja
Anua karena Raja Anua marah melihat kegembiraan keduanya yang tercermin dari
nyanyian dan pukulan-pukulan sebagai musik mereka.
Karena
sikap lembut Supak, mereka dimaafkan dan disuruh mencari Putri Hintan dengan
dibekali bahan makanan yang cukup. Sesampainya di Negeri Gajah itu mereka
berusaha mengambil Putri Hintan.
Gantang
ketakutan mengambilnya, tetapi Supak dengan hati-hati mengambil Putri Hintan.
Karena mereka pulang kemalaman, maka mereka bermalam di hutan. Tanpa disadari
mereka, Putri Hintan diculik seokor naga dan di bawa ke sebuah gua. Supak dan
Gantang mengikuti jejak naga tesebut. Setelah menemukan tempat si naga, Supak
dengan berani memasuki gua tersebut.
Dengan
kesaktiannya, naga dan ular-ular yang ada di dalam gua itu ia bunuh semua.
Karena lubang gua itu sempit, mereka keluar dengan tali dan merayap satu
persatu. Ketika giliran Supak yang merayap ke pintu gua dari bawah gua, Gantang
dengan kelicikannya memotong tali dan membiarkan Supak tetap di dalam gua.
Supak
berhasil keluar dan akhirnya ia menjadi pangeran agung, juga menjadi suami
Putri Hintan. Ibu dan kakaknya, Gantang, tetap hidup dengan mereka. Semua hidup
bahagia, rukun, dan damai.
0 comments:
Post a Comment