Sama halnya dengan iklan-iklan lainnya, iklan buku juga
diawali dengan pembuatan konsep yang menarik. Kalau bisa yang semenarik
mungkin. Kemenarikannya diharapkan mampu membuat banyak orang tertarik membeli
buku-buku yang ditawarkan. Setelah itu barulah dibuat salinan konsepnya. Kemudian
dilahirkanlah iklan buku sebagai wujud promosi agara penjualannya lancar.
Nah, berikut adalah lima iklan buku berkonsep menarik versi
wartamantra.
1. Kebahagiaan Hidup Manusia Bersama Alam yang Masih
Lestari
Dalam Iklan buku ini digambarkan sepasang suami istri hidup bahagia di
lingkungan yang bebas dari pengerusakan alam oleh manusia seperti pembabatan
dan pembakaran hutan. Rumah mereka ada di sekitar pegununan dengan pohon-pohon
yang masih dirawat dan dijaga. Konsep
ini untuk menggambarkan isi buku yang berupa kumpulan puisi tentang hutan dan pelestariannya.
2. Jiwa Kesatria dari Waktu ke Waktu
Konsep iklan ini mengandung arti bahwa setiap kehidupan makhluk hidup termasuk
manusia pastilah bergerak menyusuri waktu. Ketika masanya habis, maka akan ada
kehidupan dari makluk hidup lain yang melanjutkan. Dan, jiwa kesatria harus tetap
ada pada diri manusia dari ke waktu tersebut. Hal itu memang digambarkan dalam
buku yang diiklankan, yakni seorang pemuda bernama Awi Tadung yang berjiwa
kesatria. Amanat dari buku ini adalah, siapa pun harus berjiwa seperti sang
tokoh utama (Awi Tadung).
3. Mimpi Indah
Kalau kedua konsep di atas berangkat dari alam nyata, konsep ketiga ini
adalah alam mimpi. Digambarkan seorang pemuda bermimpi indah bertemu seorang
wanita di sebuah kebun. Wanita itu memberinya madu yang nikmat. Mengapa konsep
mimpi? Karena buku yang diiklankan berupa kamus mimpi yang berisi penafsiran-penafsiran
dari berbagai mimpi. Salah satunya mimpi seperti dalam konsep tersebut.
4. Larangan Minum dalam Posisi Berdiri
Digambarkan ada seorang pria yang minum sambil berdiri di dekat sepeda
motornya. Hal itu dia lakukan saat dirinya berhenti di pinggir jalan setelah
menempuh perjalanan panjang. Meskipun bermaksud
meluruskan kakinya sehabis duduk lama di sepeda motor, adalah sebuah pemali
minum dalam posisi berdiri. Konsep ini sesuai dengan isi buku yang diiklankan,
yakni Kamus Pamali/Pemali Banjar yang berisi arti dari pemali-pemali dalam
kehdipan Suku Banjar di Kalimantan Selatan.
5. Tidak Makan Nasi
Konsep
yang terakhir ini terkesan janggal untuk orang Indonesia. Sebagaimana kita
ketahui bersama makanan pokok orang Indonesia adalah nasi. Lalu mengapa konsepnya
demikian? Tidak makan nasi di sini sifatnya temporal dan berkaitan dengan
konsentrasi, yakni pada saat membaca buku serius. Ya, buku yang diiklankan
memang bukan bacaan ringan. Itulah sebabnya, saat membaca isi buku tersebut
tidak makan nasi agar bisa berkonsentrasi dengan maksimal.
0 comments:
Post a Comment