Tadi malam suasana tampak meriah. Kursi-kursi yang disediakan, penuh oleh para pendukung masing-masing cawapres yang akan
menyampaikan visi dan misi, menjawab pertanyaan-pertanyaan panelis, saling
bertanya dan memberikan tanggapan hingga debat yang santun. Panggung acara pun
terlihat mewah dan menawarkan konsep ruang terbuka yang bersih.
Nah, dari jalannya acara,
ada delapan hal yang menarik untuk disimak. Apa sajakah?
1. Lagu Indonesia Raya
Tidak seperti pembukaan debat pertama yang mempertemukan masing-masing capres-cawapres dan debat kedua antarcapres, pada pembukaan debat ketiga tadi malam yang mempertemukan kedua cawapres, lagu Indonesia raya dikumandangkan tanpa diiringi musik. Suasananya pun menjadi lebih khidmad dan sakral. Seluruh yang hadir terlihat khusyuk dalam alunan lagu kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
2. Pakaian yang Dikenakan
Dari kedua cawapres, tampak perbedaan yang cukup mencolok. Apakah itu? Cawapres nomor urut 01—Prof Dr (Hc) K.H. Ma'ruf Amin—mengenakan sarung sedangkan cawapres nomor urut 02—Sandiaga Salahuddin Uno—mengenakan celana panjang sesuai setelan jasnya. Mungkin sarung tersebut sebagai identitas seorang kiai dari kalangan Nahdlatul Ulama.
3. Mikrofon Ganda
Saat debat pertama, masing-masing capres-cawapres disediakan
masing-masing satu mikrofon dengan tangkai lumayan
panjang untuk bicara dalam posisi berdiri. Pada debat kedua ,masing-masing capres disediakan satu mikrofon tanpa kabel yang
bisa digunakan saat duduk atau berdiri. Nah, tadi malam masing-masing cawapres
disediakan dua mikrofon, yakni tanpa kabel dan yang khusus untuk bicara dalam
posisi berdiri. Dan, uniknya, kedua cawapres selalu menggunakan yang tanpa
kabel dalam posisi berdiri sehingga mikrofon yang sejatinya digunakan cawapres
saat bicara dalam posisi berdiri itu malah
tidak digunakan.
4. Adu Kartu
Dalam hal ini tentu bukan adu permainan kartu remi dan bukan pula kartu domino. Melainkan tiga kartu versus satu kartu. Cawapres nomor urut 01 akan mengeluarkan tiga kartu jika terpilih dalam pilpres mendatang, yakni kartu kuliah, kartu sembako murah, dan kartu prakerja. Sedang Cawapres nomor urut 02, yakni Sandiaga Salahuddin Uno hanya akan menggunakan satu Kartu Tanda Penduduk. Artinya, dengan teknologi yang super canggih, semua fasilitas, layanan, baik pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, semua rumah siap kerja, PKH (program keluarga harapan), bahkan PKH plus hanya membutuhkan KTP. Jadi, kira-kira lebih nyaman tiga kartu? Atau hanya satu kartu sehingga tidak repot memasukkan ke dalam dompet? Itu terserah Anda.
5. Berdebat dengan Moderator Soal Waktu
K.H. Ma'ruf Amin, diingatkan moderator Putri Ayuningtyas dengan
ramah bahwa waktu sudah habis, "Baik, waktunya sudah habis, Bapak. Mohon
maaf!"
Karena merasa waktu masih ada, cawapres nomor urut 01 itu pun
merespon, "Masih ada waktunya."
"Waktu durasi broadcast
kami sudah habis."
"Masih ada waktunya."
"Delapan menit, Bapak, totalnya."
Akhirnya K.H. Ma'ruf Amin pun menyadari waktu memang telah habis
untuknya berbicara.
6. Cawapres Menenangkan Pendukungnya
Sandiaga Salahuddin Uno terlihat selalu menenangkan para pendukungnya pada waktu-waktu yang berbeda saat acara berlangsung. Dan, menariknya mereka langsung tenang. Tidak ada lagi yang bersuara nyaring.
7. Penekanan pada Penguasaan Bahasa Indonesia oleh TKA
Selama ini banyak tenaga kerja asing dari China bekerja di
Indonesia. Dari beberapa video diketahui banyak yang belum bisa berbahasa
Indonesia. Padahal di Indonesia sendiri ada Program BIPA (Bahasa Indonesia bagi
penutur asing). Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, menekankan tentang hal itu. Maksudnya,
para pekerja asing harus bisa berbahasa Indonesia jika hendak bekerja di negara
ini. Hal itu tentu sangat baik dalam rangka pemertahana bahasa Indonesia tercinta.
8. Ada Kutipan Pernyataan Bung Karno tentang Budaya
“1961 Bung Karno bertemu Menhan AS. Beliau mengatakan, ‘Tuan memiliki bom atom. Tapi kami memiliki seni budaya yang tinggi.’ Tepat 60 tahun setelah itu, Unesco menobatkan Indonesia super power dalam budaya,“ tutur Sandiaga Salahuddin Uno.
0 comments:
Post a Comment