Pernyataan Mahfud
MD tentang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di daerah-daerah yang punya
sejarah provinsi garis keras dalam agama sudah benar-benar menimbulkan
kontroversial.
Polemik di ranah
publik pun tumbuh subur bak cendawan di
musim hujan. Begitu banyak yang
mempertanyakan pemakaian istilah tendensius dan rasis "daerah Islam garis
keras" yang digunakan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Penolakan demi
penolakan terhadap istilah yang
disebut Mahfud MD pun datang dari berbagai kalangan. Contohnya yang terbaru
datang dari Fadli Zon. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini secara
terang-terangan menyebut bahwa isi kepala Mahfud MD cetek mengenai hal
tersebut.
Melalui tulisan
singkat di akun Twitternya, Fadli menolak
argumen Mahfud MD tentang makna daerah-daerah Islam garis keras. Dalam agumennya, Mahfud menyatakan bahwa yang ia
maksud dengan daerah-daerah Islam garis keras ialah
tempat yang dulu terjadi pemberontakan, seperti DI/TII Kartosuwirya di Jawa Barat, PRRI di Sumatera
Barat, Gerakan Aceh Merdeka (GAM), dan DI/TII di Sulawesi Selatan.
0 comments:
Post a Comment