BULAN SUCI RAMADHAN
Syakban engkaukah itu
berlalu
di ujung sana di pelataran waktu
saat mentari tenggelam di kaki langit
Ramadan bulan yang suci dijemput
di ujung sana di pelataran waktu
saat mentari tenggelam di kaki langit
Ramadan bulan yang suci dijemput
Di situ engkau tergelincir
dengan menghela napas azan Magrib
bulan suci bulan yang amaliah
marhaban ya ramadhan
dengan menghela napas azan Magrib
bulan suci bulan yang amaliah
marhaban ya ramadhan
Menyambut bulan suci Ramadan
dadaku terasa sesak bergetar
menahan rindu pada belaian mesra
kugenggam iman di bulan penuh berkah
dadaku terasa sesak bergetar
menahan rindu pada belaian mesra
kugenggam iman di bulan penuh berkah
Petikan rasa rindu bulan Ramadan
mataku nanar menantimu tiba
semerbak wewangian surga
jiwa ragaku lebur dalam keimanan.
mataku nanar menantimu tiba
semerbak wewangian surga
jiwa ragaku lebur dalam keimanan.
Barabai, 6-5-2019
MARHABAN YA RAMADHAN
Angin kini mulai mengembuskan
rasa dingin
dari terpaan awan yang kini menampilkan tariannya
menyambut malam
menyambut gelap
menyambut saat terindah tarawih di hari kedua
dari terpaan awan yang kini menampilkan tariannya
menyambut malam
menyambut gelap
menyambut saat terindah tarawih di hari kedua
Gema syair kerinduan
kerinduan akan rida Ilahi
kini mulai mengisi relung kalbu
kerinduan akan rida Ilahi
kini mulai mengisi relung kalbu
Kupersiapkan segalanya
buat malam seribu bulan
malam yang penuh keberkahan
buat malam seribu bulan
malam yang penuh keberkahan
Barabai, 7-5-2019
RAMADHAN YA
RAMADHAN
Andai kau tahu ini Ramadan
terakhir
tentu siangnya engkau sibuk berzikir
tak akan jemu melagukan syair rindu
mendayu merayu pada Tuhan yang satu
tentu siangnya engkau sibuk berzikir
tak akan jemu melagukan syair rindu
mendayu merayu pada Tuhan yang satu
Tentu salatmu kau kerjakan
di awal waktu
salat yang dikerjakan sungguh khusyuk lagi tawadu
bersatu memperhamba diri tubuh dan kalbu
menghadap Rabbul Jalil, menangisi kecurangan janji
salat yang dikerjakan sungguh khusyuk lagi tawadu
bersatu memperhamba diri tubuh dan kalbu
menghadap Rabbul Jalil, menangisi kecurangan janji
Innasholati wanusuki wamahyaya
wamamati lillahirabbil’alamin
sesungguhnya salatku,ibadahku,hidupku,dan matiku
kuserahkan hanya kepada Allah Tuhan seru sekalian alam.
wamamati lillahirabbil’alamin
sesungguhnya salatku,ibadahku,hidupku,dan matiku
kuserahkan hanya kepada Allah Tuhan seru sekalian alam.
Barabai, 8-5-2019
INDAHNYA RAMADHAN
Kini Ramadan tak lagi diam
tadarus merdu dikumandangkan
memecah kegelapan malam
hiasi semesta penuh keindahan
tadarus merdu dikumandangkan
memecah kegelapan malam
hiasi semesta penuh keindahan
Dalam diam aku dengarkan
suara siapakah gerangan
melenting indah dari kejauhan
menyentuh hatiku merinding di badan
suara siapakah gerangan
melenting indah dari kejauhan
menyentuh hatiku merinding di badan
Indah dan terang malam Ramadan
menyadarkan aku dari lamunan
untuk segera kusucikan badan
bersujud syukur pada-Mu Tuhan.
menyadarkan aku dari lamunan
untuk segera kusucikan badan
bersujud syukur pada-Mu Tuhan.
Barabai, 9-5-2019
MENGINGAT PADAMU TUHAN
Alhamdulillahi rabbil’alamin ya Tuhan
kuterima berkah-Mu dengan rasa syukur
sampai di saat ini masih memiliki napas
menikmati berbagai sajian dan rida-Mu
kuterima berkah-Mu dengan rasa syukur
sampai di saat ini masih memiliki napas
menikmati berbagai sajian dan rida-Mu
Malam adalah yang penuh
renungan
tarian bintang berkelap kelip berzikir
mendoakan insan agar selalu bahagia
bersama cobaan nafsu yang membara
tarian bintang berkelap kelip berzikir
mendoakan insan agar selalu bahagia
bersama cobaan nafsu yang membara
Kagum akan perjalanan
hidup manusia
dan kagum akan kekuatan iman manusia
yang selalu terbebas dari muslihat setan
terbebas dari berbagai bisik dan rayuan
dan kagum akan kekuatan iman manusia
yang selalu terbebas dari muslihat setan
terbebas dari berbagai bisik dan rayuan
Berzikirlah wahai
jiwa-jiwa yang tenang
karena zikir itu adalah doa-doa terpendek
tapi sangat memiliki berbagai keutamaan
hingga dapat menutup pintu-pintu neraka.
karena zikir itu adalah doa-doa terpendek
tapi sangat memiliki berbagai keutamaan
hingga dapat menutup pintu-pintu neraka.
Barabai,10-5-2019
MENATAP DALAM KEHENINGAN RAMADHAN
Ku terdiam dalam
keheningan
mataku menatap dari kejauhan
lintasan cerita pada kenangan
merajut asa dan juga harapan
mataku menatap dari kejauhan
lintasan cerita pada kenangan
merajut asa dan juga harapan
Teriakanlah pada
keremangan
agar pudar segala kegelisahan
bisikan pada saat terlihat bayu
bahwa aku masih berada sisimu
agar pudar segala kegelisahan
bisikan pada saat terlihat bayu
bahwa aku masih berada sisimu
Mengarungi di dunia yang
fana
lenyap di saat tertutupnya mata
biarkanlah, diriku akan bersandar
di pundak kasih-Mu tak kan pudar
lenyap di saat tertutupnya mata
biarkanlah, diriku akan bersandar
di pundak kasih-Mu tak kan pudar
Menatap bintang yang
gemerlap
membiaskan cahaya dalam gelap
betapa indahnya tanpa rembulan
pabila ku bersujud pada-Mu Tuhan.
membiaskan cahaya dalam gelap
betapa indahnya tanpa rembulan
pabila ku bersujud pada-Mu Tuhan.
Barabai, 11-5-2019
INGIN DISANJUNG
Sepertinya manusia
ingin disanjung
ingin dihargai
ingin dimuliakan
ingin diagungkan
ingin dihormati
ingin disanjung
ingin dihargai
ingin dimuliakan
ingin diagungkan
ingin dihormati
Akhirnya jadi manusia
agung
tapi setelah napas tak mendengung
manusia enggan memuji
menyentuh semua harta pangkat sirna
isteri salehah, suami saleh pun ditinggal
dikala tanah diam menunggu
tapi setelah napas tak mendengung
manusia enggan memuji
menyentuh semua harta pangkat sirna
isteri salehah, suami saleh pun ditinggal
dikala tanah diam menunggu
Tapi apa yang dimau
hanya amal baik disanjung
ingatlah
hidup sejenak tak seperti benalu
Tuhan tersenyum pada engkau
jika jadi manusia beruntung.
hanya amal baik disanjung
ingatlah
hidup sejenak tak seperti benalu
Tuhan tersenyum pada engkau
jika jadi manusia beruntung.
Barabai,12-5-2019
RINDU YA RAMADAN
Seperti agungnya ketika
tiba waktu sang malam
yang menyimpan berjuta petuah dalam gelapnya
lenyap diam merapal murka dikala sejuknya kelam
lirih tajuk hening menyisi sepi menyelimuti semesta
yang menyimpan berjuta petuah dalam gelapnya
lenyap diam merapal murka dikala sejuknya kelam
lirih tajuk hening menyisi sepi menyelimuti semesta
Membenamkan angkara dalam
sujudnya raga
mengikhlasi setiap jalan untuk mengakhirinya
mengharap di dalam tangisan perih kini terasa
mengerti jiwa yang berlumur noda tak kuasa
mengikhlasi setiap jalan untuk mengakhirinya
mengharap di dalam tangisan perih kini terasa
mengerti jiwa yang berlumur noda tak kuasa
Layakkah hamba ini menyapa-Mu
Ya Robbana
membeku diri terdiam menyesali tiada berarti
mengharap dari-Nya menyentuh kalbu nurani
tertunduk menyesali, mengeluh diri memuja
membeku diri terdiam menyesali tiada berarti
mengharap dari-Nya menyentuh kalbu nurani
tertunduk menyesali, mengeluh diri memuja
Terlambatkah hamba kini
mencari jalan pulang
di dalam naungan-Mu Yang Maha Penyayang
berserah pasrah seberapa lama kini bertahan
itulah kiranya hidupku rindu rumah-Mu Tuhan.
di dalam naungan-Mu Yang Maha Penyayang
berserah pasrah seberapa lama kini bertahan
itulah kiranya hidupku rindu rumah-Mu Tuhan.
Barabai,13-5-2019
PUASAKU UNTUKMU
Sudah sembilan hari puasa
betapa putihnya wajahmu
dalam getar telapak tanganku
kugenggam hingga beduk berbuka
betapa putihnya wajahmu
dalam getar telapak tanganku
kugenggam hingga beduk berbuka
Dengan membaca basmalah
tenggorokan basah seteguk air
Ya Robb terimalah puasaku
ini telah kuniatkan untuk-Mu
tenggorokan basah seteguk air
Ya Robb terimalah puasaku
ini telah kuniatkan untuk-Mu
Bermacam godaan telah
melintas
angin siang membujuk cintanya
pada mentari napasku bersahutan
kini aku sedang menjalani puasa.
angin siang membujuk cintanya
pada mentari napasku bersahutan
kini aku sedang menjalani puasa.
Barabai,14-5-2019
DI MALAM SEPULUH RAMADAN
Bulan bersujud membenam
diri
selamat datang di hati yang menunggu
aku menyambutmu ya ramadan
dan telah kubisikkan janji setia untukmu
selamat datang di hati yang menunggu
aku menyambutmu ya ramadan
dan telah kubisikkan janji setia untukmu
Bunyi beduk terdengar
bertalu-talu
pintu-pintu surga tersingkap lebar
jangan terlewatkan dan gegabah
karena kita lah pemegang kunci itu
pintu-pintu surga tersingkap lebar
jangan terlewatkan dan gegabah
karena kita lah pemegang kunci itu
Ramadan berdimensi tiga
bulan penuh cahaya rahmat
bulan penuh ampunan dosa
bulan pembebasan dari api neraka
bulan penuh cahaya rahmat
bulan penuh ampunan dosa
bulan pembebasan dari api neraka
Terima kasih Ya Rahman Ya Rahim
sudah sepuluh ramadhan dilalui
seperti doa-doa silam
pertemukan aku di malam seribu bulan
dalam jasmani dan rohani sehat wal afiat
dengan sisa tenaga ingin duduk di pangkuannya
sudah sepuluh ramadhan dilalui
seperti doa-doa silam
pertemukan aku di malam seribu bulan
dalam jasmani dan rohani sehat wal afiat
dengan sisa tenaga ingin duduk di pangkuannya
Barabai, 15-5-2019
BEDUK BERBUKA BERGEMA
Adan Magrib pun membahana
awan di ujung sore terbelah dua
langit terlihat kemerah-merahan
gumpalan senja sedang berwudu
awan di ujung sore terbelah dua
langit terlihat kemerah-merahan
gumpalan senja sedang berwudu
Percakapan terhenti
sejenak
terdengar beduk berbuka puasa
senyuman dan iman menyatu
demi mengharap karunia Ilahi
terdengar beduk berbuka puasa
senyuman dan iman menyatu
demi mengharap karunia Ilahi
Sejenak bersyukur
memanjatkan doa
seteguk air membasahi kerongkongan
betapa nikmatnya menjalankan puasa
senikmat di kala kita sedang berbuka.
seteguk air membasahi kerongkongan
betapa nikmatnya menjalankan puasa
senikmat di kala kita sedang berbuka.
Barabai, 16-5-2019
Sekilas tentang Rusdi Fauzi
Rusdi Fauzi dikenal sebagai salah seorang sastrawan dari Kalimantan Selatan. Ia kelahiran Barabai pada tanggal 11 Agustus 1971. Selain menulis, ia juga aktif sebagai pelatih tari tradisional dan penyanyi lagu-lagu Banjar. Rusdi Fauzi hingga kini tercatat sebagai pengurus dan anggota berbagai sanggar seni dan budaya Kabupaten Hulu Sungai Tengah di antaranya sanggar Tari MELATI (1980), sanggar Musik MERATUS (1991), Sanggar Sastra LALAYA (2013) dan tercatat sebagai pendiri cikal bakal Lapak Seni Dan Sastra Dwi Warna Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Karya-karyanya pernah di muat
dalam Antologi Puisi ASKS X di Banjarbaru dan Antologi
Puisi ASKS XI di Tapin/Rantau, Suara 5 Negara (Kumpulan
Puisi Penyair Lima Negara), Nyanyian Kacincirak (Antologi 6
Penyair Hulu Sungai Tengah/2015). Rusdi Fauzi mempersiapkan buku antologi Haiku
pribadinya yang berjudul Aksara Yang Terlarung Di Sungai Mimpi.
0 comments:
Post a Comment