Sebagaimana diketahui secara luas bahwa Peraturan Partai Komunis di China begitu sensitif terhadap kritikan dan juga sekadar diskusi terkait tindakan berdarah dan keji oleh pemerintah setempat terhadap para demonstran di Lapangan Tiannamen pada 1989 tersebut.
Bahkan, menjelang peringatan tragedi sadis Tiananmen, pemerintah China diketahui menangkapi para aktivis guna meredam isu itu setiap tahunnya.
Terkait dengan hal ini, seorang seniman China yang dikenal dengan sebutan Badiucao dan berdomisili di Australia menawarkan diri kepada Twitter untuk membuat emoji tank.
Rencananya, emoji tank tersebut akan digunakan untuk tagar #Tiananmen30 dalam rangka memperingati 30 tahun tragedi pembantaian oleh Pemerintah China terhadap para demonstran yang berkumpul di Lapangan Tiananmen.
Akan tetapi, sangat disayangkan pihak Twitter menolak bekerja sama dengannya membuat emoji khusus perayaan Tiananmen tersebut.
Menanggapi penolakan itu, Badiucao pun menyebut Twitter, yang sebenarnya dilarang di China, tidak menciptakan emoji khusus untuk perayaan ini demi menghindari konfrontasi dengan pemerintah setempat.
Ia pun lalu mengirimkan protes terhadap Twitter dan menyebut media sosial tersebut 'hamba' dari negara Asia itu (baca: Republik Rakyat China).
0 comments:
Post a Comment