Sebuah berita sangat menyedihkan datang dari Republik Rakyat China.
Betapa tidak? Negara Komunis itu disebut sengaja memisahkan anak-anak Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang dari keluarganya untuk dibawa ke asrama yang dibangun Beijing.
"Saya tidak tahu siapa yang merawat mereka. Tidak ada kontak sama sekali," kata seorang ibu yang ditemui BBC di Istanbul, Turki seperti terlansir Republika, Jumat (5/7/2019)
Sementara itu, Dr Adrian Zenz yang merupakan seorang peneliti Jerman pernah merilis laporan yang menyingkap bagaimana penahanan massal terhadap orang-orang Muslim di Xinjiang berlangsung. Dia telah menganalisis tentang peningkatan pembangunan sekolah di wilayah tersebut.
Mengutip dari sumber yang sama, Adrian Zenz mengatakan, "Sekolah asrama menyediakan konteks ideal untuk rekayasa ulang budaya berkelanjutan masyarakat minoritas."
"Saya pikir bukti untuk secara sistematis memisahkan orang tua dan anak-anak adalah indikasi yang jelas bahwa Pemerintah Xinjiang berusaha membangkitkan generasi baru yang terputus dari akar asli, kepercayaan agama, dan bahasa mereka sendiri," tambah Zenz.
0 comments:
Post a Comment