Dalam sosialisasi kegempaan, Kamis, 4 Juli 2019, di Universitas Nahdlatul Ulama NTB di Mataram, Ahli Geologi dan Tektonik Amerika Serikat, Prof Rolland A. Harris mengatakan bahwa potensi gempa di Selatan Lombok Minimal 9 Magnitudo
Mengutip VIVA, ia menjelaskan, terjadi tumpukan lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia di Selatan Lombok yang keduanya terbentang dari Sumatera hingga Sumba. Dan, kini zona tersebut dalam fase bangkit, namun tidak diketahui pasti kapan akan melepaskan energi gempa.
Nah, akibatnya, Lombok dapat terkena imbas tsunami yang dihasilkan dari kekuatan gempa tersebut.
Itulah sebabnya dirinya mengimbau agar pemerintah Indonesia memasang alat atau papan informasi evakuasi tsunami. Hal ini perlu agar masyarakat dengan mudah mengevakuasi diri ketika terjadi gempa besar.
0 comments:
Post a Comment