Judul di atas merupakan kutipan dari pernyataan Ketua Program Pengawasan Negara di Privacy International, Edin Omanovic seperti dikutip Vice dan terlansir CNN Indonesia, Kamis (4/7/2019).
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan Omanovic terhadap serangan spyware ada ponsel turis yang memasuki negara Republik Rakyat China (RRC) melalui penyeberangan di wilayah Xinjiang.
Hal itu telah dilaporkan oleh sejumlah portal berita yakni The Gurdian, Motherboard, The New York Times, dan masih banyak lagi sebagaimana yang tersiar The Verge.
Berkenaan dengan hal tersebut, kuat dugaan bahwa Agen perbatasan (RRC) telah memasang spyware pada ponsel turis yang memasuki negara itu.
Mengutip CNN Indonesia, dugaan tersebut berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa agen perbatasan wilayah Xinjiang telah meminta turis untuk menyerahkan ponsel dan memberikan kata sandi mereka. Untuk iPhone, agen itu telah menyiapkan sebuah mesin khusus untuk memindai isi ponsel.
Sementara itu, aplikasi yang disusupi spyware bernama BXAQ atau Fengcai ini dapat mengumpulkan kontak di dalam ponsel, pesan teks, riwayat panggilan, kemudian agen mengunggah data tersebut ke sebuah server khusus.
0 comments:
Post a Comment