Begitulah politik. Hari ini mesra, besok saling serang. Di mana ada keuntungan, di situlah tubuh diletakkan.
Hal itulah yang saat ini ditunjukkan Megawati dan Prabowo. Saat pilpres 2019 lalu mereka saling bersaing. Kini, mereka sangat harmonis. Bahkan ada yang mengatakan keduanya sangat mesra.
Nah, keharmonisan itu salah satunya terlihat nyata dari sikap Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang acapkali menyebut nama Prabowo Subianto dalam Kongres PDIP V.
Dan, rupanya ada yang terusik karena keharmonisan keduanya tersebut. Ialah Surya Paloh. Ketum Nasdem ini dikabarkan tak nyaman.
Dikutip dari Idtoday, Sabtu (10/8/2019) pengamat politik Arya Fernandes kepada Kantor Berita RMOL mengatakan, "Tentu saja Surya Paloh enggak nyaman. Setelah Pileg selesai dan Capres ditetapkan, PDIP justru menarik-narik Gerindra untuk masuk ke dalam kekuasaan."
Sebagaimana diketahui bahwa partai pendukung Jokowi sebelumnya sudah siap dengan risiko politik yang diterima saat mengusung Jokowi kembali menjadi Capres. Namun kekecewaan dan ketidaknyamanan itu muncul karena PDIP me-loby partai lain masuk dengan alasan rekonsiliasi.
Arya juga menambahkan bahwa hadirnya Prabowo tentu akan membuat Jokowi sibuk menyesuaikan kembali alokasi kursi yang diperuntukkan bagi parpol koalisi.
Jika dunia politik demikian terus, lalu di manakah posisi rakyat bagi mereka?
0 comments:
Post a Comment