Meskipun sudah dibubarkan, Hizbut Tahrir Indonesia masih populer. Namanya masih sering disebut sebagai organisasi yang suka menunggangi gerakan oposisi. Akhir-akhir ini malah dihubung-hubungkan dengan Islam radikal.
Sebut saja contohnya adalah kicauan pendukung Jokowi, yakni Teddy Gusniadi. Seperti terlansir Eramuslim, Senin (2/9/2019) ia menyebut, “KELOMPOK TERORIS KHILAFAH HIZBUT TAHRIR BEKERJASAMA DENGAN OPM DI PAPUA? Mereka ingin daerah lain menghina rakyat papua agar supaya rakyat papua yang terluka, bisa marah lalu bersatu dengan OPM untuk merdeka. Sudah terbaca."
Pertanyaannya, benarkah tudingan itu? Dan, aktivis Papua lah yang menjawabnya langsung.
Apa katanya?
“Menulis berdasarkan data,fakta dan kajian dilapangan. Kalau cm nulis krna merasa di lindungi! Anak tk jg bs!” aktivis Papua, Lex Wu, menegaskan di akun Twitter-nya @Arlex_Wu.
Pada intinya, kerusuhan di Papua bukan didalangi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Islam radikal sebagaimana yang disebarkan pendukung Jokowi di Twitter tersebut.
Lex Wu juga menantang Teddy untuk diajak ke Papua melihat fakta sebenarnya dan akan dibiayai ke Bumi Cendrawasih.
0 comments:
Post a Comment