Merpati memang kadang menjadi gambaran tentang sesuatu hal. Misalnya, seperti "jinak-jinak merpati" yang bermakna terlihat ramah dan mudah didapatkan, tetapi aslinya tidaklah demikian (mengenai gambaran tampilan luar wanita).
Merpati memang terlihat anggun. Begitu menawan dan enak dipandang. Sangat cocok untuk menggambar wanita. Meskipun terlihat jinak, namun merpati berbeda dengan "penampakannya" itu." Mereka tentu akan terbang saat hendak ditangkap.
Bicara kata terbang seperti kalimat terakhir di atas tadi, bagaimana ceritanya jika yang terjadi malah sebaliknya?
Nah, baru saja saya menjenguk salah seorang keluarga yang sedang sakit. Seperti lazimnya orang sakit, ia pun tak sebebas orang sehat. Ya, tidak leluasa dalam gerak dengan selang dan jarum Infus melekat di tangan. Ibaratnya bak burung merpati yang tak bisa terbang.
Melihat kondisi yang demikian, setidaknya ada simpati dan empati kepada yang sakit. Seminimalnya doa agar si sakit segera disehatkan kembali oleh-Nya. Dan, tak kalah pentingnya adalah, rasa syukur karena yang menjenguk masih diberikan kesehatan.
Itulah sebabnya, idealnya masa sehat dapat kita gunakan sebaik mungkin sebelum menjadi seperti merpati yang tak bisa terbang.
Pertanyaannya, sudahkah menggunakan kesempatan itu?
0 comments:
Post a Comment