Saya yakin orang Indonesia gemar membaca. Dan Anda termasuk di dalamnya.
Pertanyaannya, Anda suka membaca apa?
Jawaban dari pertanyaan di atas tentu bermacam-macam. Tidak sekadar suka membaca komik, misalnya. Sebab, membaca bukan hanya dimaknai sebatas mengubah kode-kode dalam lembaran kertas atau layar elektronik seperti komputer menjadi konsep yang dipahami otak kiri manusia. Tetapi, lebih daripada itu.
Melafalkan yang dihafal, memperhitungkan permainan lawan, meramalkan suratan tangan, memahami kehidupan, dan mempelajari alam juga bisa dikatakan aktivitas membaca. Dengan kata lain, membaca itu beraneka ragamnya.
Lalu, Anda suka membaca apa? Bisa jadi suka membaca ayat-ayat Alquran. Mungkin malah hobi membaca suratan tangan orang lain. Atau yang lainnya dan lainnya lagi.
Nah, jika Anda suka membaca tulisan, ini pun bermacam-macam. Tema tulisan sangatlah beragam. Tentang hiburan, kriminal, ekonomi, politik, olahraga, sosial, budaya, sastra, dan sebagainya.
Dari satu tema itu pun akan terbagi-bagi lagi menjadi beragam hal. Sebutlah temanya sejarah. Isinya ada yang menggugah jiwa, pengingat diri, menambah wawasan untuk masa depan, dan lain-lain.
Terkait realitas di atas, para penulis pun tidak bisa memuaskan semua masyarakat baca yang ada. Bisa jadi pembaca yang suka dunia politik, tetapi tidak menyukai yang sekadar menyajikan informasi politisi dalam pemilu, misalnya. Maka, tulisan bertema politik semacam itu menjadi hambar baginya. Sebab, tidak sesuai dengan kesukaannya, nuraninya, atau suasana jiwanya.
Dan, Anda suka membaca apa?
0 comments:
Post a Comment