Syahrian Tanjung merupakan pseudonim dari pria bernama asli Syahrian. Ia dilahirkan di Murung Pudak pada 7 Maret 1970. Kesehariannya aktif sebagai pendidik di SMA Negeri 1 Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Meski dirinya adalah guru mapel Matematika, namun menyukai sastra dan fotografi.
Puisinya pernah dimuat di Banjarmasin Post, Pelaihari Post, dan dalam antologi puisi Aruh Sastra Kalsel (tahun 2017 dan 2019), serta antologi puisi guru pada gerakan Akbar 1000 Guru Asean Menulis Puisi.
Berikut adalah puisi-puisi karyanya.
HANYA DIRIMU
Ketika kau putuskan menyudahi hubungan kita
Pada riang gerimis, aku terpana
Dalam dada badai bergemuruh
Memetik rintik pada mataku:
cinta akhirnya meninggalkanku
Aku lari dalam guyuran hujan
Bersama derai air mata tertahan
Adakah yang lebih luka selain diputus cinta?
Akankah kutemukan penjahit luka?
Hujan sementara memelukku tanpa daya
Menemaniku menyusuri lorong sepi Kelam yang panjang
Semula kusangka kau segera jadi kenangan
Namun bertahun-tahun setelah itu
Kau masih dalam perangkap hatiku
Di setiap hujan yang luruh
Rapuh membawa bayanganmu
Membuka lukaku yang terpenjara
Menjerit tanpa suara: hanya dirimu yang kucinta
Jorong, 27 Des 2019
ZIARAH
Ombak pilu bergulung-gulung di kalbu
Saksi atas lakumu pada tanah pusaka
Pada pekik tangis-tangis masa lalu
Pada darah-darah yang mengaliri denyut nadi merdeka
Kelu
Diri telah tersembunyi dalam bilik sepi
Geram meradang tak berdaya
Lirih
Gumam dendang lagu juang
Pedih kupungut jejak-jejakku
Agar tak kau temukan taman ziarah
Untuk ratakan seremonial
Sekedar mengurai kata dusta
Pelaihari, 10 Oktober 2019
KEMBALI
Perempuan berwajah pualam
Mengirim tangisan lewat angin yang berhembus semilir
Lamat bisikan hati menyampaikan isak yang masih bertahan
Menekuri napak tilas kelam jiwa
Memungut serpihan-serpihan mutiara yang tersisa
Meronce menjadi kumpulan cahaya
Jorong, 30 Agustus 2017
SALING BERGANDENGAN
0, hari yang melelahkan bergayut pada kayuh jukung
menyongsong cahaya
Keriap gelombang senantiasa temani
persemaian rezeki di hamparan mata
Hati menghimpun harap: bahagia
Kita dikaruniai perairan yang kaya
tentang cinta
Kita berangkat bersama
Lalu pulang bersama
Saling bergandengan
Saling menguatkan
Larik damai adalah jalur
Akan memandu kita supaya tidak tersesat
Semua yang terjadi hanyalah penguji
Satu tujuan kita: kembali kepada-Nya
Jorong, 2018
SEPERTI MALAM-MALAM SEBELUMNYA
Aku yang terjatuh dan terkapar
Dalam pusara malam penuh tanya
Selalu terulang terlempar
Seperti malam-malam sebelumnya
Pelangi penghias mimpi
Luruh aku dalam genggamannya
Di pusaran tiada bertepi
Menjerit meronta tak berdaya
Sungguh tak berdaya
Di hadapanmu
Aku hadir kembali
Mengusung arak-arakan
Darah dan nanah
Duhai mata pembawa kesejukan
Pandanglah aku
Belaikan duka merajam ini
Bersama bisikan doa
Jangan biarkan
Kutelusuri malam
Bersama hunjaman-hunjaman belati
Seperti malam-malam sebelumnya
Jorong, April 2011
SENYUMMU
Senyummu...
Laksana keindahan langit di pagi biru
Berderai mengelus kelembutan sukma
Adalah jembatan ke negeri-negeri keagungan
Berayun-ayun dalam mimpi malam purnama
Senyum itu pula
Menghamparkan rindu tanpa tepi
Saat matahari membakar kisi-kisi hati
Saat mandau menyabit mata cinta
Senyummu teruslah menyapa
Tiap kedipan mata
Membentang seluas samudera
Sepanjang perjalanan masa
Sampai waktunya tiba
Jorong, April 2011
7 comments:
Kereen Syahrian.. sukses terus yaa dansanak..
Semakin matang dan berisi, mulai kaya majas. Sukses terus mas Syahrian dengan karya-karyanya.
Kereeen ....Cik Gu Syahrian ...sukses teruuus
mantap cik gu syahrian.......lanjutkeenn....
wooow cik qu matematika, punya darah sastrawan
goresan pena bertaburkan makna, selamat berkarya ....sukses selalu
mantaap,lanjutkan
Post a Comment