Di antara riuh gaduh tentang Natuna dan investasi. Atau keributan Iran dan Amrik. Protes seniman menggelora terkait pembangunan hotel dan pengelolaan TIM oleh Jakpro.
Ya, TIM. Taman Ismail Marzuki. Sebuah cagar alam budaya untuk ruang seniman. Itulah sebabnya, ketika ada pihak yang mengusiknya, seniman pun bergerak. Begitulah yang terjadi hingga detik ini.
Bukan hanya penolakan di lapangan, semisal yang digelar Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki, seniman juga membuat petisi di change.org.
Dalam petisi tersebut tertera keterangan singkat bahwa para seniman yang tergabung dalam Forum Seniman Peduli TIM menyatakan penolakan hal-hal berikut.
1. Menolak kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan melakukan komersialisasi membangun hotel didalam lingkungan TIM
2. Menolak JAKPRO mengelola TIM
3. Cabut Pergub nomer 63 tahun 2019
Pada intinya kaum seniman menghendaki kembalinya Muruah TIM yang diwariskan bang Ali Sadikin hingga sekarang.
Petisi ini pun sudah ditandatangani sebanyak 433 orang.
Nah, bagaimana selanjutnya?
Semoga pihak DKI Jakarta menanggapi penolakan tersebut, baik yang dilakukan seniman di lapangan, maupun melalui petisi di atas. Tanggapan yang diharapkan tentu tidak sekadar kata-kata, tetapi juga gerak nyata yang positif seperti yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan dalam penanganan banjir di Jakarta.
0 comments:
Post a Comment