Agaknya sangat memperihatinkan realitas yang sering saya jumpai di area yang jauh dari perkotaan. O iya, ini bukan soal ikan-ikan di Laut Natuna yang dicuri nelayan Republik Rakyat China (RRC). Bukan pula tentang impor ikan dari RRC ke Indonesia.
Akan tetapi, saya sedang mengingat lampu-lampu di sebagian jalan antarkota. Ya, tentunya yang pernah saya lalui. Dari kejauhan terlihat tiang-tiang listrik berjejer dengan bola-bola lampu yang mati.
Untunglah cahaya para pedagang kecil di pinggir jalan menerangi jalan tersebut. Alhasil, para pengguna jalan, khususnya sepeda angin tanpa lampu depan, sangat terbantu oleh cahaya para pedagang itu.
Pertanyaannya, mengapa bisa demikian?
Apakah lampu-lampu jalan di sana sedang ngambek? Tiang-tiangnya sedang bermeditasi? Atau, karena hal lainnya?
Tampaknya karena hal lainnya itulah yang menyebabkan penerangan jalan umum di sana bermasalah.
Jujur saja, saya sendiri agak kecewa dengan kepahitan prasarana tersebut. Padahal jalan merupakan prasarana yang sangat diperlukan masyarakat.
Lantas, sampai kapan seperti itu? Hiks
0 comments:
Post a Comment