Di pinggir-pinggir jalan terkadang ada penjual es tebu. Mereka memeras batang-batang tebu dengan alat khusus. Setelah air tebu terkumpul, dimasukanlah ke dalam gelas atau wadah lain sesuai pesanan para pembeli.
Pemandangan yang tampak jelas seperti itu membuktikan petani lokal masih memiliki prospek cerah meski hasil panen mereka tidak dijadikan bahan membuat gula. Sementara yang hasil panennya dijadikan produk gula, bisa saja sedikit berpikir meski sejenak terkait rencana impor gula oleh Pemerintah Indonesia.
Ya, pemerintah memang berencana membuka keran impor gula konsumsi. Jumlah yang direncanakan sebanyak 200 ribu ton.
Baca Juga: Jeritan Muslim Rohingya Tatkala Bangladesh Mulai Bangun Pagar Kawat Berduri di Sekitar Kamp Mereka
Seperti terlansir CNN Indonesia (19/2/2020), Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, mengatakan kajian dilakukan dengan melibatkan banyak pihak. Pelibatan dilakukan karena keputusan impor gula untuk konsumsi harus dilakukan melalui koordinasi antar kementerian dan lembaga.
Selain itu, ia juga meyakinkan petani tidak akan diganggu dengan impor gula konsumsi ini. Caranya adalah menetapkan harga jual gula impor tak akan lebih murah dari harga produksi lokal.
0 comments:
Post a Comment