Dalam sebuah media Arab Saudi, Arab News, dikabarkan Arab Saudi bersiap untuk Hari Valentine. Bahkan, dalam paragraf awal media itu, tertulis kata-kata puitis, "Cinta ada di udara dan hati, dan bunga ada di mana-mana saat Kerajaan bersiap untuk merayakan 'Hari Valentine' yang 'sangat haram' besok."
Semula, toko bunga dan pembuat manisan di sana biasanya menyembunyikan mawar merah dan cokelat berbentuk hati mereka karena takut dengan Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan (CPVPV).
Bukan hanya itu, pemilik restoran juga melarang perayaan ulang tahun atau ulang tahun (valentine) pada 14 Februari dengan alasan takut ditangkap atau ditutup.
Akan tetapi, seperti terlansir Arab News, muncul sebuah terobosan pada 2018, yakni ketika mantan Presiden CPVPV Mekkah, Sheikh Ahmed Qasim Al-Ghamdi, menyatakan bahwa Hari Valentine tidak bertentangan dengan ajaran atau doktrin Islam. "Merayakan cinta itu universal, dan tidak terbatas pada non-Muslim," katanya.
Itulah sebabnya, kini orang Saudi membeli hadiah-hadiah mewah, bunga, balon murahan, dan bahkan boneka beruang klise untuk orang yang sangat spesial (kekasih).
0 comments:
Post a Comment