Sumber Arab News |
COVID-19 atau virus korona jenis baru yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, Desember lalu sudah menjadi momok menakutkan di banyak negara.
Tak terkecuali Kerajaan Arab Saudi. Negara yang menjadi tujuan ibadah haji dan umrah tersebut telah menyiapkan dua puluh lima rumah sakit di seluruh kerajaan untuk menangani infeksi virus korona yang mungkin terdeteksi.
Bahkan, seperti terlansir Arab News, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Mohammed Abdelali, pada Minggu (1/3/2020) mengatakan bahwa semua warga negara Saudi di luar negeri telah dievakuasi dari daerah endemis dan telah kembali ke kerajaan serta menerima tindakan kesehatan yang diperlukan.
Baca Juga: Turki Telah Luncurkan Operasi Perisai Musim Semi di Idlib, Bagaimana Wujudnya?
Ia juga menambahkan bahwa 2.200 tempat tidur rumah sakit didedikasikan untuk kasus karantina. Sementara itu, aktivitas perdagangan Arab Saudi belum terpengaruh dan berjalan seperti biasa.
Selain itu, masih dari sumber yang sama, Wakil Sekretaris Departemen Haji dan Umrah, Abdulaziz Wazzan, mengatakan bahwa kementerian telah mulai menghentikan sistem otomatis untuk mengeluarkan visa umrah dan sistem pemrosesan visa untuk waktu yang singkat.
"Tindakan pencegahan telah diedarkan ke perusahaan umrah dan perusahaan yang beroperasi di Kerajaan, selain agen eksternal," tambahnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa 469.000 peziarah dan pengunjung di kerajaan telah berada di sana sejak keputusan untuk menghentikan visa dibuat. Sebanyak 106.000 peziarah telah pergi sejak keputusan itu dikeluarkan.
0 comments:
Post a Comment