Ketegasan tentu bukanlah kekerasan. Sikap tegas diperlukan, terutama dalam memerangi COVID-19 yang kian hari terus menyerang banyak manusia.
Negara-negara yang serius dalam menangani pandemi global ini menunjukkan sikap tegas, salah satunya Turki.
Seperti terlansir Reuters, Sabtu (28/3/2020) Turki menghentikan semua kereta antarkota dan penerbangan domestik terbatas pada hari Sabtu sebagai bagian dari langkah-langkah untuk menahan wabah COVID-19 yang tumbuh cepat, karena jumlah kasus melonjak sepertiga dalam sehari menjadi 5.698, dengan 92 orang tewas.
Presiden Tayyip Erdogan menyerukan pada hari Jumat untuk "karantina sukarela", orang Turki tinggal di rumah kecuali untuk belanja atau kebutuhan dasar. Saat mengumumkan langkah-langkah baru untuk mengatasi virus, ia mengatakan semua penerbangan internasional dihentikan dan bahwa perjalanan antarkota akan tunduk pada persetujuan gubernur.
Sementara itu, CEO Turkish Airlines Bilal Eksi mengatakan penerbangan domestik hanya akan beroperasi dari Ankara dan Istanbul ke kota-kota besar tertentu pada Sabtu tengah malam. Dia mengatakan penumpang harus menerima izin dari kantor gubernur setelah 1400 GMT.
“Pada hari Sabtu 23:59, penerbangan domestik kami akan dilakukan dari Bandara Istanbul dan Bandara Ankara Esenboga. Daftar penerbangan domestik kami akan disiapkan dan diumumkan pada siang hari, ”tulis Eksi di Twitter yang dikutip Reuters.
Otoritas kereta api negara Turki juga mengatakan semua kereta antarkota telah dihentikan pada hari Sabtu sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dalam pemberitahuan yang lebih rinci tentang pembatasan perjalanan, Kementerian Dalam Negeri Turki mengatakan semua warga negara harus tetap tinggal di kota-kota yang mereka tinggali dan hanya akan diizinkan pergi dengan catatan dokter, jika ada kematian anggota keluarga dekat atau jika mereka tidak memiliki akomodasi .
Dalam media itu dikatakan bahwa warga negara perlu mengajukan permohonan ke Dewan Izin Perjalanan, terikat dengan kantor gubernur setempat, untuk bepergian. Semua terminal bus akan dilengkapi dengan tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan berkala terhadap pekerja dan penumpang, tambahnya.
Masih dari sumber yang sama, secara terpisah, Departemen Kesehatan Turki mengumumkan pada hari Jumat bahwa semua pengunduran diri ditangguhkan selama berbulan-bulan. Dikatakan semua tenaga kesehatan di sektor publik atau swasta dilarang mengundurkan diri pada periode itu untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit, klinik dan pusat kesehatan lainnya.
0 comments:
Post a Comment