Negara-negara Arab masih dalam kondisi berduka terkait COVID-19. Mengutip Anadolu Agency, Kamis (2/4/2020) otoritas kesehatan di sepuluh negara Arab mengkonfirmasi kasus baru dan kematian akibat virus korona (Covid-19) pada Rabu.
Sebutlah Kementerian Kesehatan Kuwait mencatat 28 kasus baru, sehingga totalnya menjadi 317 kasus. Kemudian di Lebanon, Kementerian Kesehatan mengumumkan 16 kasus baru, menjadikan totalnya menjadi 479, dengan tujuh pasien dalam kondisi kritis.
Selanjutnya Otoritas Irak melaporkan satu kematian akibat virus dan sembilan kasus baru. Korban tewas mencapai 51 dan jumlah kasus meningkat menjadi 804.
Lalu di Arab Saudi, Kementerian Kesehatan mengumumkan 157 kasus baru, dengan perhitungan total mencapai 1.720. Enam korban jiwa juga dilaporkan, sehingga jumlah kematian menjadi 16.
Berikutnya Kementerian Kesehatan Maroko mengkonfirmasi kematian terkait virus baru, meningkatkan jumlah kematian menjadi 37, sementara jumlah total kasus Covid-19 naik menjadi 638 setelah 21 orang dinyatakan positif.
Begitu pula Kementerian Kesehatan Aljazair mengkonfirmasi 14 kematian baru akibat virus korona, termasuk seorang anggota parlemen, meningkatkan jumlah kematian menjadi 58.
Kementerian Kesehatan Mesir juga mengkonfirmasi enam kematian terkait Covid-19, meningkatkan jumlah kematian menjadi 52, sementara jumlah total kasus naik menjadi 179.
Jumlah korban tewas di Tunisia mencapai 12 setelah Kementerian Kesehatan negara itu mengkonfirmasi dua kasus kematian baru. Kementerian mengatakan jumlah total kasus meningkat menjadi 423, sementara lima pasien Covid-19 lainnya dipulangkan dari rumah sakit.
Seterusnya, Kementerian Kesehatan Qatar mengatakan jumlah kasus telah meningkat menjadi 835, sementara jumlah pemulihan meningkat menjadi 71.
Dan, Menteri Kesehatan Yordania Sa'ad Jaber mengatakan negara itu mencatat empat kasus baru, sehingga totalnya menjadi 278.
Sementara itu, masih dari sumber yang sama, Menteri Industri dan Teknologi Turki pada Kamis mengatakan Turki mengalami kemajuan luar biasa dalam proyek pengembangan vaksin untuk memerangi wabah virus korona (Covid-19) dengan menentukan pendekatan inovatif untuk mendapatkan hasil yang cepat.
Dalam media itu dilaporkan bahwa Mustafa Varank mengatakan di bawah platform Covid -19, tujuh proyek vaksin dan tujuh proyek pengembangan obat menggunakan metode kimia dan bioteknologi saat ini sedang dilakukan.
Di tengah upaya pemerintah untuk membendung penyebaran virus korona, pemerintah Turki memberikan dukungan kepada lembaga dan peneliti yang berupaya untuk menemukan vaksin.
"Semakin banyak kita bisa membuat kurva penyakit mendatar, semakin besar peluang solusi ilmiah ikut bermain," kata Varank.
0 comments:
Post a Comment