Seorang pemuda langsung lari saat temannya berteriak, "Awas buah kelapa di atasmu jatuh!"
Ada lagi seorang jago beladiri dengan gesit menghindari sabetan senjata tajam musuhnya. Dan, ia berhasil selamat.
Ketika ditanya apakah pemuda pertama takut dengan buah kelapa, ia menjawab "tidak". Begitu pula pemuda kedua pun tidak takut dengan senjata tajam.
Lalu mengapa mereka menghindar?
Cerita di atas hanyalah ilustrasi, tapi agaknya semua orang akan berlaku demikian jika dihadapkan dalam situasi yang sama. Lantas apa hubungannya dengan COVID-19?
Ini bukan perkara hidup atau mati setelah bergulat dengan virus asal China tersebut. Akan tetapi, lebih kepada fitrah manusia itu sendiri. Semua orang tentu tidak mau menderita, 'bukan? Anda, saya, dan mereka pasti ingin hidup bahagia dunia dan akhirat.
Salah satu indikator hidup bahagia adalah tidak sakit. Terkait COVID-19, banyak orang mengatakan bahwa ada yang sembuh kok. Meski demikian, ada sebuah pertanyaan sederhana, apakah sebelum sehat, pasien merasakan nyaman dan riang gembira? Apakah pasien COVID-19 tertawa lebar dan bebas melakukan aktivitas apa pun, baik di dalam, maupun luar ruang?
Jawabannya tentu adalah tidak. Ada fase sakit sebelum sembuh.
Itu bagi yang sembuh. Beda lagi dengan yang wafat. Dan, siapa yang mau sakit?
Nah, untuk itu maka ada tindakan pencegahan atau menghindari sakit, termasuk sakit akibat makhluk bernama COVID-19. Bagaimana caranya?
Dalam kaitan ibadah keagamaan, pihak MUI, DMI (Dewan Masjid Indonesia), Ormas, dan Kemenang, sudah mengeluarkan surat edaran berisi putusan terkait pelaksanaan ibadah selama pandemi global saat ini. Salah satunya adalah melaksanakan salat (sholat) tarawih di rumah masing-masing, bisa sendiri atau berjamaah interkeluarga.
Kemudian yang menjadi pertanyaan, bagaimana cerita selanjutnya dari putusan-putusan tersebut? Akankah umat Islam di Indonesia akan menaatinya? Atau, malah sebaliknya?
Pertanyaan-pertanyaan itu InsyaAllah akan terjawab pada malam nanti sebagai awal bulan Ramadhan tahun ini.
Namun, satu hal yang perlu diperhatikan bahwa sedia payung sebelum hujan lebih baik daripada mengeringkan badan dan pakaian sehabis kehujanan.
0 comments:
Post a Comment