Setelah berjuang keras melawan COVID-19 pada gelombang pertama, China akan mengadakan berkabung nasional pada hari Sabtu (4/4/2020) untuk para martir yang tewas dalam perang melawan epidemi di sana.
Tiga menit keheningan akan diperingati pada jam 10 pagi (0200 GMT) pada 4 April di seluruh negeri "sementara sirene serangan udara dan klakson mobil, kereta api dan kapal akan meratap dengan sedih," kata Xinhua melaporkan secara terpisah pada hari Jumat (3/4/2020) yang dikutip Reuters pada hari yang sama.
Cina telah melihat angka kasus hariannya turun tajam dari puncak krisis pada Februari, yang memungkinkan Beijing untuk mendorong industri negara untuk kembali bekerja.
Meski demikian, para pejabat tinggi tetap khawatir tentang risiko yang disebut sebagai gelombang kedua, karena puluhan kasus COVID-19 baru yang melibatkan pelancong dari luar negeri terus dilaporkan setiap hari.
Pejabat tinggi di Wuhan, misalnya, memperingatkan warganya untuk memperkuat langkah-langkah perlindungan diri dan menghindari keluar rumah saat Beijing memberitakan kewaspadaan untuk menghindari kebangkitan infeksi.
Wang Zhonglin, Ketua Partai Komunis Wuhan, mengatakan risiko "rebound" dalam epidemi virus korona kota tetap tinggi karena risiko internal dan eksternal dan harus terus mempertahankan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian.
Hingga saat ini China daratan telah melaporkan total 81.589 kasus yang dikonfirmasi, yang mengecualikan pasien tanpa gejala, dan 3.318 kematian akibat wabah tersebut.
0 comments:
Post a Comment