USAF dan Pentagon ingin Cina tahu bahwa pembom B-1 Lancer dan pasukan pengangkut sedang menuju ke arah yang membahayakan. Kredit: USAF - Asia Times |
Guam. Sebuah pulau di bagian barat Samudera Pasifik dan juga sebuah organized unincorporated territory Amerika Serikat telah ditinggalkan B-52 Amerika.
Meski demikian, seperti terlansir The War Zone yang dikutip Asia Times, Kamis (14/5/2020) "Tulang,” sebagaimana mereka menyebut B-1 Lancer, telah kembali di pulau Guam dan telah membawa kemampuan untuk mengirimkan hingga dua lusin Rudal Standoff AGM-158 ke udara-ke-permukaan (Joint Air-to-Surface Standoff Missiles/JASSM) yang tersembunyi.
Penyebutan Tulang itu sendiri, yang dalam bahasa Inggrisnya adalah Bone, berasal dari B-One (B-1).
Dengan kembalinya Tulang, sekarang sudah sangat jelas bahwa Pentagon ingin memastikan bahwa teman dan musuh sama-sama menyadari fakta itu, berdasarkan gambar-gambar yang baru saja dipublikasikan oleh layanan tersebut. Dengan kata lain, ini sebuah pesan yang berbunyi, "Paman Sam ada di hadapan Anda (Cina), suka atau tidak."
The War Zone melaporkan JASSM memiliki jangkauan sekitar 230 mil, sementara penggantinya yang disempurnakan, JASSM-ER, dapat menjangkau dan menyentuh target hampir 600 mil dari titik peluncurannya.
Sejak kepergian pesawat pembom B-52 dari Guam pada 17 April, Angkatan Udara telah membuat B-1 Lancer-nya terlihat cukup di kawasan tersebut. Dan itu termasuk misi yang diterbangkan dari pangkalan di Benua Amerika.
Asia Times juga mengutip The National Interest yang melaporkan bahwa itu termasuk penerbangan 32 jam dari Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth di South Dakota ke Laut Cina Selatan.
Sebelumnya pada bulan April dua B-1 Lancer dikirim dari Dakota Selatan dengan penerbangan perjalanan 30 jam ke Jepang, tempat para pembom bergabung dengan F-16 AS bersama Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF) F-15 dan pesawat tempur F-2 dalam latihan bersama.
Selain itu, Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengumumkan bahwa kapal tempur littoral varian-varian USS Montgomery (LCS 8) dan kapal kargo kering kelas Lewis dan Clark USNS Cesar Chavez (T-AKE 14) melakukan operasi kehadiran di perairan dan wilayah udara internasional dekat kapal bor berbendera Panama, West Capella.
Dikabarkan kapal Panama itu sedang melakukan operasi survei di zona ekonomi eksklusif Malaysia untuk perusahaan minyak negara Malaysia, Petronas. Hal ini telah menarik perhatian dari kapal penangkap ikan Cina dan kapal Penjaga Pantai Cina selama dua bulan terakhir.
0 comments:
Post a Comment