Terkadang orang lebih banyak mengenal Islam hanya sebatas ritual belaka. Akan tetapi, Islam bukanlah sekadar itu, melainkan ada di setiap sendi kehidupan. Salah satunya adalah ekonomi.
Dalam Anadolu Agency, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu (kemarin) menyatakan ekonomi Islam menawarkan "kunci" untuk keluar dari kesengsaraan ekonomi yang kini dihadapi dunia.
"Pendanaan berlebihan telah menciptakan model ekonomi yang mudah meletus, yang hanya bertindak untuk kepentingan laba yang diterima, tanpa mempertimbangkan biaya sosial dan manusia," katanya.
Pernyataan Erdogan itu sifatnya kekinian, yakni dilatarbelakangi oleh kejatuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19 di seluruh dunia.
"Untuk membiayai investasi infrastruktur besar jangka panjang, penggunaan produk seperti sukuk harus diperluas," tambah Erdogan, merujuk pada obligasi syariah.
Kemudian, ia juga mengatakan, "Bertentangan dengan apa yang telah dijanjikan, distribusi pendapatan dan kekayaan secara bertahap memburuk di seluruh dunia, dan kesenjangan antara negara-negara melebar."
Selain itu, dirinya memperingatkan, "Setiap krisis yang dimulai di sektor keuangan dengan cepat menyebar ke sektor riil dan menciptakan barisan pengangguran baru."
Mengutip media itu, awal tahun ini, lembaga pemeringkat kredit Moody mengumumkan bahwa aset perbankan syariah Turki akan berlipat ganda dalam satu dekade karena inisiatif pemerintah mendorong pertumbuhan di sektor ini. Turki telah memposisikan dirinya untuk menjadi pusat partisipasi perbankan dan keuangan Islam.
0 comments:
Post a Comment