Dilaporkan Anadolu Agency, Selasa (14/7/2020) setelah pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri UE pada Senin di Brussels, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Hami Aksoy, mengatakan bahwa tidak ada yang dapat mengganggu hak-hak kedaulatan Turki atas keputusan penggantian status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid.
Aksoy menekankan bahwa status Hagia Sophia adalah masalah internal dan merupakan properti Turki.
Kementerian Luar Negeri Turki pada Selasa juga mengatakan Masjid Hagia Sophia akan terbuka untuk pengunjung dari semua agama dan siapa pun yang ingin mengunjungi gedung yang menakjubkan ini.
"Hagia Sophia akan terus merangkul semua orang dengan status barunya, melestarikan warisan budaya bersama umat manusia," ujarnya.
Masih dari sumber yang sama, ia menjelaskan pula bahwa semua pihak menyadari sikap Turki terhadap masalah Mediterania Timur dan langkah pertama menuju penyelesaian masalah adalah membangun mekanisme kerja sama untuk pembagian sumber daya hidrokarbon yang adil antara dua pihak di Pulau Siprus.
Dirinya menambahkan bahwa harus ada pembukaan kembali saluran dialog dengan Turki dan bahwa ketegangan di Mediterania Timur hanya bisa berakhir melalui penerapan pendekatan semacam itu oleh semua pihak.
0 comments:
Post a Comment