Aksi unjuk rasa di Hong Kong - DW |
Wabah COVID-19 belum reda. Virus yang diduga kuat dari laboratorium di Wuhan ini masih menghantui negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Risiko penularannya terus berlanjut. Area yang semula aman pun bisa menjadi zona berbahaya. Bahkan, vaksinnya diperkirakan baru bisa digunakan pada tahun depan.
Dengan alasan itu, Kepala Eksekutif Hong Kong-- Carrie Lam--pada hari Jumat (31/7/2020) mengumumkan bahwa ia menunda pemilihan legislatif yang direncanakan 6 September tahun ini menjadi 5 September 2021.
Keputusan itu muncul setelah 12 kandidat pro-demokrasi dilarang maju. Sebuah keputusan yang dianggap berbau kecurangan oleh banyak pihak, khususnya oposisi.
Menyusul penundaan ini, seperti terlansir DW, 22 anggota parlemen mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintah Hong Kong menggunakan wabah Covid-19 sebagai alasan untuk menunda pemungutan suara.
"Perlawanan kami akan terus berlanjut dan kami berharap dunia dapat berdiri bersama kami dalam pertempuran yang akan datang," Joshua Wong, salah satu tokoh pro-demokrasi paling terkemuka di kota itu, "Mereka tidak bisa membunuh kita semua!" tambahnya dikutip media itu.
Sudah menjadi rahasia umum, pihak oposisi pro-demokrasi di Hong Kong mencetak kemenangan luar biasa dalam pemilihan tingkat rendah tahun lalu dan berharap memanfaatkan momentum itu untuk memenangkan mayoritas di bagian legislatif yang dipilih langsung.
Oposisi telah berharap untuk memperoleh keuntungan suara di balik rasa tidak terima masyarakat luas yang masih hangat terhadap undang-undang keamanan baru di kota tersebut.
Para kritikus mengatakan undang-undang baru itu tidak konsisten dengan kebebasan selama 50 tahun yang dijanjikan kepada bekas jajahan Inggris ketika kembali ke pemerintahan Cina pada tahun 1997. Para pendukung mengatakan akan mengembalikan stabilitas ke Hong Kong setelah setahun protes.
Lantas, bagaimana dengan pemilihan umum kepala dan wakil kepala-kepala daerah di Indonesia yang akan diadakan akhir tahun ini?
Jika mengingat alasan Carrie Lam, agaknya penundaan Pemilukada di Indonesia juga akan ditunda. Akan tetapi, kalau memang tidak ada alasan politis apa pun, kemungkinan akan tetap diadakan akhir tahun ini.
Tentunya bagian terkahir tadi harus dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
0 comments:
Post a Comment