Haghia Sophia - NBC News |
Sebuah realitas yang sangat memperihatinkan terlihat jelas ketika para pejabat semisal di Amerika Serikat yang mengkritisi keputusan Turki yang akan menjadikan Haghia Sophia kembali sebagai masjid, tetapi mereka bisu ribuan bahasa atas serangan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Siapa pun pasti akan melihat ketidakadilan luar biasa atas hal itu. Dengan kata lain ada keberpihakan terhadap non-Islam dan menomorsekiankan Islam. Ini pula yang diingatkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kepada para pejabat asing tersebut.
Seperti terlansir Anadolu Agency, Rabu (8/7/2020), mengecam kritik para pejabat asing terhadap keputusan itu, Erdogan mengingatkan kembali kebisuan mereka atas serangan terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
"Mereka yang tetap diam ketika Masjid Al-Aqsa diserang, diinjak-injak, jendelanya dihancurkan, tidak bisa memberi tahu kami apa yang harus kami lakukan tentang status Ayasofya," ujarnya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Haghia Sophia, diubah menjadi masjid oleh Fatih Sultan Mahmud ketika Ottoman menaklukkan Istanbul sejak tahun dan pada 1453 silam. Lalu pada masa presiden pertama Republik Turki, Mustafa Kemal Attaturk, diubah menjadi museum.
0 comments:
Post a Comment