Ada yang mengatakan bahwa virus Cina yang dinamakan COVID-19 itu akan selalu ada di masa depan. Semoga ini tidak terjadi. Ada juga yang mengklaim setidaknya perlu dua tahun sejak sekarang untuk dapat mengatasi virus yang disebut pula dengan nama Kung Flu tersebut.
Terlepas dari pernyataan-pernyataan yang ada, Kenyataanya hingga sekarang virus Cina itu memang masih menyebar sesuka hati. Jika tak hati-hati, akan ada lebih banyak lagi manusia yang menjadi korban keganasan virus dari Wuhan ini.
Mempertimbangkan hal itulah, seperti terlansir Anadolu Agency, Selasa (25/8/2020) serikat guru di Afrika Selatan menyatakan keprihatinannya pada hari Senin ketika jutaan siswa kembali ke sekolah setelah istirahat berjaga-jaga pada Juli karena penyebaran virus corona baru di negara itu.
Basil Manuel, Presiden Organisasi Guru Profesional Nasional Afrika Selatan (NAPTOSA), mengatakan mereka prihatin apakah pemerintah telah menangani kasus sekolah yang penuh sesak dan juga kasus kekurangan pasokan air.
“Kami ingin sekolah dibuka kembali. Kami ingin anak-anak kami kembali ke sekolah. Guru kami siap, tetapi tentu saja, tidak dengan biaya apa pun. Sekolah tidak ingin menjadi tempat berikutnya di mana gelombang virus berikutnya dimulai,” kata Manuel kepada penyiar lokal eNCA yang dikutip media itu.
Masih dari sumber yang sama, ia mengatakan sekolah perlu memastikan keamanan.
“Masalah terbesar yang masih menonjol adalah dukungan sosial-fisiologis untuk guru dan pelajar,” katanya, menambahkan bahwa tidak semua peserta didik tangguh karena beberapa tinggal di komunitas di mana orang-orang sekarat atau anggota keluarga telah terinfeksi dan membutuhkan dukungan seperti guru.
Sementara itu, Serikat Guru Demokrat Afrika Selatan (Sadtu), serikat terbesar di negara itu, mengatakan banyak sekolah di negara itu kurang siap untuk menghadapi masuknya siswa.
Sekolah pertama kali dibuka kembali di negara itu pada 8 Juni, dengan siswa Kelas 7 dan Kelas 12 kembali ke ruang kelas ketika pemerintah mulai secara bertahap mengurangi salah satu penguncian paling ketat di dunia.
Sebulan kemudian, Afrika Selatan memerintahkan penutupan sekolah lagi karena lonjakan kasus virus Corona.
Mengutip media Anadolu Agency, Afrika Selatan merupakan negara terparah kelima di dunia akibat virus Cina itu dan telah mencatat total 609.773 kasus virus tersebut, angka tertinggi di benua itu. Sedang korban tewas akibat virus ini di negara tersebut mencapai 13.059 kematian.
0 comments:
Post a Comment