Bicara politik dalam artian kekuasaan semata, agaknya menjadi sebuah hal yang paling memuakkan di dunia. Betapa tidak? Semua dikaitkan dengan kepentingan untuk pribadi dan sebagian untuk golongan elit politik mereka saja. Sementara untuk rakyat masih menjadi harapan banyak orang.
Sebutlah soal penerapan PSBB total oleh Pemprov DKI Jakarta. Banyak kalangan yang berseberangan kepentingan politik dengan Gubernur Anies Baswedan mengkritik kebijakan tersebut secara membabi buta. Bahkan, politikus aktif, Arief Poyuono, menaruh curiga bahwa PSBB Anies ini untuk menggulingkan Joko Widodo dari kursi presiden.
Dalam hal di atas, alangkah idealnya kita lihat saja dulu perkembangannya. Mengatakan bahwa PSBB sebuah langkah menghancurkan ekonomi Indonesia merupakan sebuah kesimpulan yang ditarik dari kekosongan belaka. Sebab, belum ada bukti-bukti konkrit yang menjadi indikator PSBB menghancurkan ekonomi Indonesia. Bagaimana ada buktinya, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tersebut saja akan efektif diberlakukan mulai 14 September 2020. Artinya belum terjadi saat ini. Seharusnya, kesimpulan seperti itu ada setelah PSBB selesai diterapkan.
Jika mau kembali ke awal, pertanyaan sederhananya adalah, apa penyebab perekonomian Indonesia kini mengalami kondisi yang buruk? Tentu jawabannya berupa kebijakan pusat yang tidak segera menutup pintu masuknya virus Cina itu. Andai saja Indonesia meniru langkah Taiwan atau Vietnam, kemungkinan besar kondisi perekonomian Indonesia tidak seperti saat ini.
Lalu, menyoal adanya menteri yang ingin menggembosi Pemerintahan Jokowi, ini masih menjadi tanda tanya besar. Memang, sudah lama berembus isu taktik kuda Troya yang diniatkan untuk mengambil alih kekuasaan dari dalam Pemerintahan RI yang dipimpin mantan Walikota Solo itu.
Nah, kalau pun ada, siapa tersangka paling kuat? Kita tahu orang yang menjadi pesaing berat Jokowi dalam dua pilpres (2014 dan 2019) hanyalah Prabowo Subianto. Saat ini, mantan Danjen Kopassus itu menjadi menteri dalam kabinet di Pemerintahan Jokowi. Lantas, apakah Prabowo Subianto orangnya? Tentu saja, sekali lagi ini menjadi tanda tanya besar.
Yang tak kalah serunya, ada prasangka buruk segelintir orang terhadap demo-demo anti-RUU Haluan Ideologi Pancasila. Mereka menuding itu juga untuk menggulingkan Jokowi dari kursi Presiden RI. Padahal demonstrasi anti rancangan undang-undang itu murni menjaga kemurnian Pancasila.
Dan, tampaknya yang paling ideal dipertanyakan saat ini ialah, bagaimana dan apa saja yang akan diterapkan Pemerintahan Joko Widodo dalam menanggulangi krisis akibat COVID-19. Ini yang seharusnya menjadi prioritas di Indonesia.
Jadi, lupakan dulu perihal kepentingan politik termasuk tentang upaya menggembosi Pemerintahan Jokowi dari dalam. Utamakan dulu rakyat, bangsa, dan negara Indonesia! Letakkan ketiganya di atas kepentingan pribadi dan golongan!
0 comments:
Post a Comment