"Tak bisa dipungkiri bahwa kemarahan di negara-negara Arab dan muslim terus berlanjut karena komentar yang menghina tentang Islam."
Begitulah yang terlansir Anadolu Agency, Jumat (30.10.2020).
Dalam pemberitaannya, media itu menyebutkan kampanye untuk mengganti produk Prancis dengan produk Turki mendapatkan momentum di tengah kemarahan di seluruh dunia Arab dan muslim terhadap Prancis atas pernyataan anti-Islam.
"Membunuh dua burung dengan satu batu" adalah salah satu kampanye yang viral di media sosial di negara-negara Arab.
Kampanye tersebut menyerukan untuk memilih produk Turki sebagai tanda penghormatan terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan sikap koherennya terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang membela kartun menghina Nabi Muhammad.
Aktivis media sosial Arab menerbitkan foto produk Prancis bersama dengan alternatif dari produk Turki.
"Membunuh dua burung dengan satu batu, saya memboikot produk mereka yang menghina Nabi kita dan mendukung produk mereka yang menentang penghinaan semacam itu," tulis seorang pengguna Twitter Ali Qatari yang dikutip Anadolu Agency.
Begitu pun tweet Sam Duba, "Saya mendukung kampanye mengganti produk Prancis dengan Turki dan saya mendukung kampanye populer untuk mendukung Turki."
Masih dari sumber yang sama, kampanye tersebut dipicu oleh tindakan yang dipimpin oleh Saudi dan UEA untuk memulai boikot produk Turki.
Pada 2 Oktober, Macron mengumumkan rencana kontroversial untuk mengatasi apa yang disebutnya "separatisme Islam" di Prancis, mengklaim bahwa agama Islam berada dalam "krisis" di seluruh dunia.
Mengutup media tersebut, setidaknya 73 masjid, sekolah swasta, dan tempat kerja di Prancis, negara yang memiliki minoritas Muslim terbesar di Eropa Barat dengan sekitar 5 juta, telah ditutup sepanjang tahun ini, menurut Kementerian Dalam Negeri Prancis.
Sumber foto: Anadolu Agency
0 comments:
Post a Comment