Kisruh Undang-Undang Cipta Kerja tidak sekadar melibatkan kaum buruh. Dunia pendidikan, kelestarian alam semisal hutan dan sungai, turut menjadi serangkaian bidang kehidupan yang terkait dengan undang-undang tersebut.
Nah, menanggapi hal ini tentunya diperlukan pemimpin arif dan bijaksana yang mengedepankan kepentingan rakyat daripada urusan politik belaka. Pemimpin yang ideal jauh dari kepentingan politik yang melibatkan para pemodal besar, apalagi campur tangan aktif negara adidaya.
Lantas siapa sajakah pemimpin ideal di Indonesia saat ini?
Jika disebut nama Anies Baswedan yang memimpin DKI Jakarta, tentu sudah menjadi rahasia umum bahwa beliau adalah sosok pemimpin ideal di Indonesia hingga kini.
Nah, selain Anies, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamenku Buwono X, juga pemimpin ideal, lho! Beliau secara resmi meneruskan aspirasi kaum buruh kepada Presiden Joko Widodo. Aspirasi tersebut berkaitan dengan penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang awal pekan ini disahkan DPR.
Dilaporkan RMOL, Sebuah surat berkop Gubernur DIY diteken Gubernur DIY Sri Sultan Hamenku Buwono X pada hari ini, Jumat (9/10).
Surat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo itu berisi penyampaian aspirasi serikat pekerja/buruh di DIY terhadap pengesahan UU Ciptaker.
Dalam surat itu, Sri Sultan mengatakan bahwa pihaknya telah menerima audiensi dan mendengarkan penyampaian pendapat dari perwakilan serikat buruh/pekerja di DIY berkaitan dengan pengesahan UU Ciptaker.
“Sehubungan dengan hal tersebut, kami meneruskan penyampaian tuntutan dari serikat pekerja/buruh di DIY, yang menyatakan penolakan atas telah disahkannya UU Cipta Kerja,” tuturnya.
Masih dari sumber yang sama, Sri Sultan juga menuntun penerapan mekanisme penetapan upah minimum didasarkan atas survei kebutuhan hidup layak di daerah, serta pemberian bantuan sosial kepada seluruh pekerja/buruh terdampak Covid-19 tanpa diskriminasi.
Lalu, siapa lagi kira-kira pemimpin lain yang ingin seperti Sri Sultan Hamenku Buwono X?
0 comments:
Post a Comment