Elegi Negeri Seribu Ombak
kubangun kota-kota peradaban
Kutaburkan mimpi daun, sungai, cakrawala, hujan
Lewat kasih sayang bunga
kuhirup sungaimu
kupijak bumimu
kukayuh lautmu
menjadi semestaku.
dari nol kilometer ke kilometer lima puluh tiga kusapa duka lara.
Air matamu meruntuhkan beton-beton
Menisbikan sejarah yang lahir dari doa-doa leluhur
Kuburnya ditenggelamkan para pengembara
Kota-kota telah dibakar para perambah
Mimpi musim pun diseret putaran waktu:
tak pernah kembali
tak pernah tersisa
Adakah semestaku.
Mereka hirup darahnya
Dengan rasa haus dan mata terpejam
Burung-burung pemangsa meninggalkan bangkai
setelah pesta
Kotabaru, Juni 2003
Bajau
laut kau tugali dengan sampan
Nasib membawamu kepada pengembaraan
mencari jati dirimu
kau kayuh samudera mendekatkan semesta
mata angin pijar olehnya.
Kau tenggelamkan selatan kau tiduri timur
Lautmu adalah kelahiran
Daratan mimpi kematian
Berlayarlah dengan waktu
Tak kembali kembali
menegakkan cinta dalam ruh
Kotabaru, 2008
Tentang penyair
Eko Suryadi WS lahir di Kotabaru, Kabupaten Kotabaru, 12 April 1959. Bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotabaru. Buku kumpulan puisi tunggalnya yang telah terbit: Di Balik Bayang-bayang (1982), Sebelum Tidur Berangkat (1983), Di Batas Laut (2005) dan Elegi Negeri Seribu Ombak (2010).
Puisinya juga terdapat dalam antologi bersama: Dahaga- B.Post 1981 (1982), Ulang Tahun (1984), Tamu Malam (1993), Kesaksian (1996), Wasi (1999), Kasidah Kota (2000), Jembatan (2000), Reportase (2004), Stasiun Waktu Kilometer Lima Puluh Lima (2005), Seribu Sungai Paris Barantai (2006) dan Konser Kecemasan (2010). Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak adalah cerita rakyat Kabupaten Kotabaru yang disusunnya bersama H.M. Sulaiman Najam dan M. Syukri Munas (2008).
Ketua Umum Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kotabaru dua periode (1995-1998, 1998--2004) ini mengikuti Baca Sajak Serumpun Melayu di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta (2006), Kongres Komunitas Sastra Indonesia (KSI) di Kudus, Jawa Tengah (2008) dan Temu Sastrawan Melayu di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (2008). Menerima penghargaan Bupati Kotabaru sebagai Pembina Seni (1999) dan Tokoh Seni (2001). Ketua Komunitas Sastra Indonesia (KSI) Kabupaten Kotabaru. Menerima Hadiah Seni (Sastra) Gubernur Kalimantan Selatan (2006).
Sumber foto penyair: Facebook
0 comments:
Post a Comment