SUARA-SUARA
Seringkali ku dengar suara-suara
bergema, mengganggu tidurku tengah malam
sampai seringkali aku bertanya
suara-suara siapakah engkau?
tiada jawab, kembali suara-suara berdecak
tiada henti
bergema, mengganggu tidurku tengah malam
sampai seringkali aku bertanya
suara-suara siapakah engkau?
tiada jawab, kembali suara-suara berdecak
tiada henti
Seringkali ku dengar bisik-bisik
melintas cepat tengah hari
sulit sekali menangkap maknanya
berderak, bergumam, tiada henti
melintas cepat tengah hari
sulit sekali menangkap maknanya
berderak, bergumam, tiada henti
Suara-suara itu kini jelas datang kembali
menekan, mendesak, mengatakan:
matikan suara bising televisi, suara-suara radio
suara ribut antar golongan suara jumawa diri sendiri
lalu dengarlah
sudah lama tak kau dengar suara angin
suara kemresak daun, suara gemericik air,
suara kicau burung, suara alam
menekan, mendesak, mengatakan:
matikan suara bising televisi, suara-suara radio
suara ribut antar golongan suara jumawa diri sendiri
lalu dengarlah
sudah lama tak kau dengar suara angin
suara kemresak daun, suara gemericik air,
suara kicau burung, suara alam
Lalu suara itu datang lagi,
Riuh rendah memenuhi segalanya
mendesak-desak, menekan-nekan gendang telinga
berkata penuh wibawa:
“Cobalah sehari kau tanggalkan,
atribut-atribut kebesaran,
kursi-kursi kekuasaan
supaya dapat kau dengar
suara hati nurani rakyat yang sebenar-benarnya
Riuh rendah memenuhi segalanya
mendesak-desak, menekan-nekan gendang telinga
berkata penuh wibawa:
“Cobalah sehari kau tanggalkan,
atribut-atribut kebesaran,
kursi-kursi kekuasaan
supaya dapat kau dengar
suara hati nurani rakyat yang sebenar-benarnya
Semarang, 27 November 1996
BUKTIKAN KAMU CINTA INDONESIA
buktikan, bahwa kamu cinta Indonesia
cinta Indonesia tak sebatas kata-kata
bukan pula hanya sekedar menyumbang emas,
menukar dollar, atau sedikit memberi harta benda
lalu kamu tersenyum dan menepuk dada
: akulah sesungguhnya pecinta indonesia
cinta Indonesia tak sebatas kata-kata
bukan pula hanya sekedar menyumbang emas,
menukar dollar, atau sedikit memberi harta benda
lalu kamu tersenyum dan menepuk dada
: akulah sesungguhnya pecinta indonesia
cinta Indonesia adalah
kepedulian mendengarkan jeritan rakyat jelata
menaikkan taraf hidup petani-petani miskin
memberikan kemakmuran yang merata
tersedianya lapangan kerja
pendidikan yang murah untuk kalangan bawah
kepedulian mendengarkan jeritan rakyat jelata
menaikkan taraf hidup petani-petani miskin
memberikan kemakmuran yang merata
tersedianya lapangan kerja
pendidikan yang murah untuk kalangan bawah
cinta Indonesia adalah
mencintai anak-anak yatim
janda-janda miskin
menjaga keutuhan nusantara, dan
tidak menimbulkan sara
menghilangkan kolusi dan korupsi
pajak-pajak yang tinggi
cinta Indonesia adalah kesediaan
membiarkan alamku tetap terjaga indah
sawah-sawah yang luas, hutan yang hijau
sungai yang jernih, laut yang biru
dan tidak mengeksploitasinya
demi kekayaan pribadi, sampai ke anak cucu
mencintai anak-anak yatim
janda-janda miskin
menjaga keutuhan nusantara, dan
tidak menimbulkan sara
menghilangkan kolusi dan korupsi
pajak-pajak yang tinggi
cinta Indonesia adalah kesediaan
membiarkan alamku tetap terjaga indah
sawah-sawah yang luas, hutan yang hijau
sungai yang jernih, laut yang biru
dan tidak mengeksploitasinya
demi kekayaan pribadi, sampai ke anak cucu
cinta Indonesia adalah
menulis puisi yang menjelma jadi doa-doa sakral
menulis puisi yang menjelma jadi doa-doa sakral
untuk keselamatan rakyat Indonesia
menyingsingkan lengan baju
membangun negriku
agar harga kebutuhan jadi murah
dan terjangkau oleh kaum ibu
agar mulut-mulut mereka tidak mecucu
membangun negriku
agar harga kebutuhan jadi murah
dan terjangkau oleh kaum ibu
agar mulut-mulut mereka tidak mecucu
malam pun kadang datang dengan cepatnya
keheningan menyembunyikan kegelisahan
keweningan pantulan kecemasan, kerisauan
atau kesulitan hidup kawula alit yang menderita.
di kala seperti itu, selalu muncul sebuah tanya
“buktikan bahwa kamu cinta Indonesia”
keheningan menyembunyikan kegelisahan
keweningan pantulan kecemasan, kerisauan
atau kesulitan hidup kawula alit yang menderita.
di kala seperti itu, selalu muncul sebuah tanya
“buktikan bahwa kamu cinta Indonesia”
Semarang, Maret 1998
Tentang Penyair
-------------------------
Sumber tulisan: Jentera Terkasa
Sumber foto penyair: Facebook
Sumber ilustrasi: Pixabay
Sumber foto penyair: Facebook
Sumber ilustrasi: Pixabay
0 comments:
Post a Comment