KETIKA SEMBAHYANG
Ketika muazin meniup peluit panjang
maka roda pun meninggalkan jejak
menuju mu
hapus segala keluh kesah angkara murka
senyap merambat di kamar pengapmu
dari atas sajadah tua
untaian doa menyapamu
sepanjang perjalanan
lalu lintasan peristiwa mengalun dalam desah
panjang-panjang sekali
melengking-lengking
menguak matahari dari genggaman rembulan
aku hadir Bapak
setelah sekian lama
melupakan mu
CATATAN DI TENGAH KOTA
Ingin kutumpahkan tentang gelisah hati
ketika berseling tanya pada angkasa raya
mengapa udara kelihatan cerah berseri
lalu turun ke kota jadi bencana
sedikit udara bersih bagi umat manusia
kumencari jawab pada semilir angin
pada tiupan warna jelaga dari knalpot dan
cerobong pabrik lalu kuingat gagahnya pegunungan
yang menjulang
mengenang pohon-pohon dan rerimbunan daun
Oi, burung-burung pun menukik membagi warta
dari pohon dan gemerisik daun awal kehadirannya
kian banyak kian sempurnalah angkasa raya
lalu kusadari kotaku pun harus hijau
betapa sehat anak bangsa menghirup semilir anginnya
Temanggung, 1998
Tentang Penyair
Ariadi Rasidi lahir di Purwokerto. Menulis sejak 1985, dimuat di Bahari, Suara Merdeka, Mutiara, Swadesi, dan lain-lain Antologi puisi yang memuat karyanya antara lain, Menoreh 1,
Menoreh 2, dan Antologi Puisi Kaliprogo.
----------------------
Sumber tulisan: Jentera Terkasa (Kumpulan puisi penyair Jawa Tengah)
Sumber foto penyair: Facebook
Sumber ilustrasi: Pixabay
0 comments:
Post a Comment