Oleh Tajuddin Noor Ganie
Fenomena Sastra Pers
Selama kurun waktu 1950--1959, pelampiasan gairah
bersastra di Kalsel didukung oleh 10 buah koran/majalah terbitan Banjarmasin
yang membuka rubrik sastra secara berkala, yakni.
1. Majalah Kenangan,
1950
2. Majalah Bandarmasih,
1950
3. Majalah Pahatan,
1950--1953
4. SKH Indonesia
Merdeka, 1950--1964
5. SKH Indonesia
Berjuang, 1952--1964
6. SKH Suara
Kalimantan, 1952--1964
7. Majalah Perjuangan,
1953
8. Majalah Terompet
Islam, 1955
9. SKH Pengharapan,
1958--1959
10. SKH Utusan
Kalimantan, 1957--1964
Koran/majalah di atas, tanpa kecuali, secara langsung maupun tidak langsung telah menciptakan situasi yang kondusif bagi lahirnya kelompok sastrawan Kalsel generasi perintis zaman orde lama 1950—1959.
Selain itu, sastrawan Kalsel sezaman juga
aktif mempublikasikan karya sastranya di berbagai koran/majalah di bawah ini.
1. Majalah Berita
Minggu Bandung, 1959
2. Majalah Brawijaya
Malang
3. Majalah Budaya
Jakarta
4. Majalah Cermin
Surabaya
5. Majalah Detektif
Romantika Jakarta
6. Majalah Dupa
Medan
7. Majalah Garuda
Jakarta
8. Majalah Gembira
Jakarta
9. Majalah Indonesia
Jakarta, 1957—1958
10. Majalah Iphos
Report Jakarta, 1956
11. Majalah Joyobyo
Surabaya
12. Majalah
Kemudi Jakarta
13. Majalah Kisah
Jakarta
14. Majalah Konfrontasi
Jakarta
15. Majalah Kunang
Kunang Jakarta
16. Majalah Media
Jakarta
17. Majalah Mimbar
Indonesia Jakarta
18. Majalah Mimbar
Jakarta
19. Majalah Pancawarna
Jakarta, 1955
20. Majalah Pemuda
Jakarta
21. Majalah Pena
Jakarta
22. Majalah Pesat
Jakarta
23. Majalah Puspa
Ragam Bandung, 1957
24. Majalah Rindu
Medan
25. Majalah Roman
Juwita Jakarta
26. Majalah Sastra
Jakarta
27. Majalah Siasat
Jakarta
28. Majalah Sinar
Islam Jakarta, 1957--1958
29. Majalah Suara
Masjid Jakarta
30. Majalah Terang
Bulan Surabaya
31. Majalah Ultra
Medan
32. SKH
Abadi Jakarta
33. SKH Merdeka Jakarta
Fenomena Sastra Buku
Roman/Novel
1. Tahanan Yang Hilang, Artum Artha,
1950. Balikpapan
2. Kekasihku
Rokhayanah, Artum Artha,
1951. Banjarmasin
3. Memperebutkan Mawar di Candi Agung,
Aliansyah Ludji, 1955. Bandung
4. Intan
Berlumur Darah, Aliansyah
Luji, 1956 : Bandung : Penerbit Firma Widya
5. Affair
di Tanjung Silat, Goemberan
Saleh, 1956. Banjarmasin
6. Manusia Jalang, Aliansyah Luji,
1957, Bandung.
Berdasarkan catatan di atas, selama kurun
waktu 1950--1959 ini, tercatat 3 orang sastrawan Kalsel yang berhasil menerbitkan
buku sastranya. Dari 3 sastrawan Kalsel dimaksud, Goemberan Saleh merupakan
satu-satunya sastrawan Kalsel sezaman
yang berhasil menerbitkan roman/novelnya pada kurun waktu 1950—1959.
Elite Sastrawan
Berdasarkan bahan-bahan yang berhasil dikumpulkan oleh Tim Puskajimastra Kalsel Banjarmasin
diketahui bahwa elite sastrawan Kalsel generasi penerus zaman orde lama 1950—1959
ada sebanyak 44 orang, yakni.
1. A. Syaihan
2. A. Wahid
3. Abdul Kadir Ahmad
4. Adam Burhan
5. Ahmad Subli
6. Ahmad Yachim
7. AM Idehamsyah
8. Azn Ariffin
9. Basuki Rahmat
10. Dachry Oskandar
11. Darmansyah Zauhidhie
12. Goemberan Saleh
13. Gusti Muhammad Farid
14. Harun Utuh
15. Hassan Basri Yasma
16. Hijaz Yamani
17. Imran Mansyur
18. Korsen Salman
19. M. Gafury Arsyad
20. M. Nansi
21. M. Orhan Noor
22. M. Rais Salam
23. M. Saleh Saad
24. M. Soedjadi
25. M. Syarkawi Mar’ie
26. M. Zaini Iderak
27. MA Basar
28. Masrin Mastur
29. Melkianus Paul Lambut
30. Mohammad Hanafiah
31. Mugeni HM
32. Nurchalis Backry
33. RA Benawa
34. Ramtha Martha
35. Roestam Effendi Karel
36. Salim Fachry
37. Syamsiar Seman
38. Syamsul Bachtiar AA
39. Syamsul Suhud
40. Syarifah Maryam Barakbah
41. Taufiqurrahman
42. Thabrany Adzhanys
43. Umar Mawardi
44. Yustan Aziddin
0 comments:
Post a Comment