Tak bisa dipungkiri aktivitas bersastra mengalami kemajuan sejurus perkembangan zaman. Dalam era kekinian, sastra tak sekadar berkutat pada dunia penerbitan buku cetak, pemuatan karya sastra di media kertas, penayangan sastra tulis di jejaring sosial, atau pembacaan sastra di televisi dan radio.
Sastra sudah dapat ditemukan dalam aplikasi dan versi web video. Masyarakat dapat menikmati pembacaan cerpen dalam kanal YouTube seperti video di bawah ini.
Begitu pula puisi yang dibacakan dengan diiringi alunan musik dapat Anda saksikan, salah satunya dalam video berikut.
Fenomena semacam ini sebenarnya menjadi lahan hijau bagi kaum sastrawan dan penikmat sastra. Artinya, ruang untuk bersastra semakin luas. Sastrawan tidak lagi hanya mengandalkan media-media sebelumnya semisal koran dan majalah.
Berkenaan dengan dunia kritik bagaimana? Sebab, sebagian kalangan menganggap karya sastra yang berada di luar jalur "mainstream" dikategorikan sebagai karya yang belum matang (khusus karya pribadi yang dibacakan dalam rekaman video).
Terkait hal itu, masukan dan kritik masih tetap bisa disampaikan. Caranya?
Nah, selain secara tertulis, kritikus sastra dapat pula menggunakan video berisi kritik dan mengunggahnya di media sosial. Dengan itu, orang-orang pun kian mudah menyaksikan dan meresapi isi pikiran para kritikus tersebut.
0 comments:
Post a Comment