SELAT MELAKA
di riak gelombang selat melaka
teringat aku
pada gagah hang tuah
laut berkejaran
di lipatan alun ngalir sejarah darah
tanah melayu berabad sudah
amuk hang tuah
anak negeri dari melaka
tanah melayu merah
bersimpah darah
di atas riak gelombang selat melaka
hang tuah datang
temberang
aku pun rindu pulang
mengulang sejarah
mendulang sejarah
melaka. 02.16
KAMPONG AYER
buih membubung
riak menari
ke tepi-tepi
air merebak
bernyanyi
tumpuan seribu kaki
berleha-leha
kala sunyi
bandar seri begawan, 07.10.16
Tentang Penyair
FAKHRUNNAS MA JABBAR lahir di Airtiris, Riau-Indonesia. Puisinya terhimpun di dalam antologi "De Poetica" (antologi puisi Indonesia-Malaysia-Portugis) dan cerpennya "Rumah Besar Tanpa Jendela" terhimpun dalam buku "Horison Sastra Indonesia- Buku Cerpen" dan diangkat menjadi film TV (La Tivi 2003).
Cerpennya, "Sebatang Ceri di Serambi" diterjemahkan ke bahasa Prancis (Un cerisier devant une veranda) dimuat di majalah Le Banian (2013). Tahun 2008 terpilih sebagai Budayawan/ Seniman Pilihan Anugerah Sagang dan tahun yang sama dianugerahi Seniman Pemangku Negeri (SPN) oleh Dewan Kesenian Riau. Berkhidmat sebagai dosen pada Universitas Islam Riau sejak 1986 dan dunia kewartawan (30 tahun lebih) serta dunia public relations (15 tahun).
----------------------------------------------------
Sumber tulisan: Puisi-Puisi MUNSI I
0 comments:
Post a Comment