KAU ENTAH DI MANA
seseorang datang menyeru sehabis mengarungi laut
kemudian bercerita tentang pelayarannya mencarimu
tapi selalu saja terasa buntu
seseorang datang mengadu sehabis menembus hutan
kemudian bercerita tentang pengembaraannya mengejarmu
tapi selalu saja terasa semu
seseorang datang menggerutu sehabis menuruni bukit
kemudian bercerita tentang pendakiannya menjangkaumu
tapi selalu saja terasa silau
seseorang datang membisu sehabis tafakur tanpa tempat
kemudian tak ingin bercerita tentang taharahnya mencapaimu
sebab hal itu baginya wahyu
MALAM GERHANA
sepotong awan perak terus berarak
bulan tak tampak
kami bertiga memandang tegak
istriku mejawab: bulan ada yang menelan
anakku diam (mungkin sedang berpikir)
tapi matanya terus menatap langit berukir
(aku terbayang sesuatu sedang berkelebat)
di langit terlihat putih sebesar telur angsa
kami terus memandang hingga malam semakin sempurna
Tentang Penyair
Tarman Effendi Tarsyad, lahir di Banjarmasin. Tulisannya berupa puisi, cerpen, dan esai sastra dimuat di beberapa media seperti Horison, Berita Buana, Suara Karya, Pelita, Merdeka, Media Indonesia, Republika, Pikiran Rakyat, Jawa Pos, Surabaya Pos, Banjarmasin Post, Dinamika Berita, dan Radar Banjarmasin.
Selain itu, puisinya juga dimuat dalam beberapa antologi bersama seperti, Siklus 5 Penyair Muda (1983), Puisi Indonesia 87 (1987), Jendela Tanah Air (1995), Perkawinan Batu (2005), Seribu Sungai Paris Barantai (2006), Tarian Cahaya di Bumi Sanggam (2008), Kambang Rampai Puisi Anak Banua (Banjarmasin dalam Puisi) (2010), Kalimantan dalam Puisi Indonesia (2011), dan Seloka Bisu Batu Benawa (2011).
Adapun bukunya yang sudah terbit antara lain: Bahasa dan Gaya Puisi Sapardi Djoko Damono (Analisis Stilistika) (Tahura Media Banjarmasin, 2009), Pengkajian Puisi: Teori dan Aplikasi (Tahura Media Banjarmasin, Cetakan Pertama September 2009, Cetakan Kedua Oktober 2010, bersama Endang Sulistyowati), Bahasa Indonesia (Buku Ajar untuk Mahasiswa) (Tahura Media Banjarmasin, Cetakan Pertama Oktober 2010, Cetakan Kedua Juli 2011, bersama M. Syarkawi), Aneka Kajian Prosa Fiksi (Tahura Media Banjarmasin, 2011, bersama Endang Sulistyowati), Kajian Stilistika Puisi Sapardi Djoko Damono (Tahura Media Banjarmasin, 2011), Teori dan Sejarah Puisi Indonesia (Scripta Cendekia Banjarbaru, 2011, bersama Endang Sulistyowati), dan Warna Lokal Banjar dalam Puisi (Tahura Media Banjarmasin, 2011).
--------------------------------------------------------------------
Sumber tulisan dan foto: buku "Segalanya Tetap Memberi Makna" (Kumpulan Puisi karya Tarman Effendi Tarsyad)
Sumber ilustrasi: Pixabay
0 comments:
Post a Comment