HARDIANSYAH KURDI atau yang dikenal juga dengan nama Hardiansyah Kurdi Dian Kurdi dilahirkan di Jakarta.
Ia menulis fiksi sejak tahun 1993, sebagian besar berupa cerpen dan cerber.
Nah, karyanya tersebar di sejumlah media, baik lokal, maupun internasional (Malaysia-Brunei-Hongkong-Abu Dhabi). Sejumlah penghargaan dari berbagai lomba cerpen/cerber/dongeng anak pun diraih oleh penulis yang pernah bekerja sebagai Produser di Globaltv ini.
Sebenarnya, selain menulis fiksi, ia aktif menulis skenario sinetron/reality showl talk show di beberapa stasiun televisi swasta. Pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Majalah Variasari Malindo (Malaysia-Indonesia/2003--2007), Bestari, dan editor di Majalah Cakrawala juga media daring.
Berikut sejumlah fiksi mini Hardiansyah Kurdi:
TANDA-TANDA KIAMAT
Sangkakala mengacung. Orang bodoh pun berbondong-bondong ingin jadi pemimpin.
BURONAN (1)
Kaburlah! Kujadikan kau raja kecil di negeri singa. Bahkan kami tunduk pada titahmu.
BURONAN (2)
Dialog buronan dengan bosnya :
"Kapan aku boleh pulang, Pak?”
"Sebentar lagi."
"Kapan?"
"Kalau pembunuh bayaran menjemputmu!"
CALON IBU
"Lihat foto ini?” kata sang Ayah.
"Ow, nuansa betawinya keren!"
"Betawi dari mana?"
"Lo, jadi yang di samping Ayah bukan ondel-ondel?”
CALON AYAH
Sehari menjelang pernikahan ibuku, aku terkapar di rumahsakit karena kelelahan mengerjakan skripsi calon ayahku.
PACET & VAMPIRE
"Boleh kuhisap darahmu, kawan?" tanya Vampire.
"Kau haus sekali, ya? Minumlah, aku baru saja menghisap habis darah ibumu."
----------------------------------------------------------
Sangkakala mengacung. Orang bodoh pun berbondong-bondong ingin jadi pemimpin.
BURONAN (1)
Kaburlah! Kujadikan kau raja kecil di negeri singa. Bahkan kami tunduk pada titahmu.
BURONAN (2)
Dialog buronan dengan bosnya :
"Kapan aku boleh pulang, Pak?”
"Sebentar lagi."
"Kapan?"
"Kalau pembunuh bayaran menjemputmu!"
CALON IBU
"Lihat foto ini?” kata sang Ayah.
"Ow, nuansa betawinya keren!"
"Betawi dari mana?"
"Lo, jadi yang di samping Ayah bukan ondel-ondel?”
CALON AYAH
Sehari menjelang pernikahan ibuku, aku terkapar di rumahsakit karena kelelahan mengerjakan skripsi calon ayahku.
PACET & VAMPIRE
"Boleh kuhisap darahmu, kawan?" tanya Vampire.
"Kau haus sekali, ya? Minumlah, aku baru saja menghisap habis darah ibumu."
----------------------------------------------------------
Sumber foto: Facebook
Sumber tulisan: Antologi Fiksi Mini
Sumber tulisan: Antologi Fiksi Mini
0 comments:
Post a Comment