Bila kau bakar
Maka kamilah api
Bila kau pedang
Maka kamilah tikam
Bila kau amarah
Maka kamilah murka
Bila kau dendam
Maka kamilah kesumat
Bila kau pecahkan
Maka kamilah barisan
Bila kau lecehkan
Maka kamilah tiang gantungan
Jakarta, 14 Januari 2017
Tentang Penyair
ASRIZAL NUR. Tahun 2009 ia mementaskan puisi-puisinya dengan Spektakuler di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Mazuki Jakarta, Kolaborasi pembacaan: Tari, Teater, Musik, audiovisual, diberi nama nama Konser puisi Multimedia Asrizal Nur.
Membaca puisi dalam dan luar negeri, antara lain: Pembacaan Sajak Melayu Asia Tenggara di Kepulauan Riau (2006), Baca Sajak Panggung Apresiasi Presiden Penyair di TIM ( 2007), Baca Sajak Panggung Apresiasi Temu Sastrawan se Indonesia di Jambi (2008), Baca Sajak Internasional di JILFEST, Jakarta (2008) Membaca Puisi Poritugal, Indonesia, Malaysia di Universitas Indonesia (2009). Baca puisi Radio Televisi Brunei Darussalam pada Pertemuan Penyair Nusantara IV (2010). Membacakan puisi dan pemutaran Video Konser Puisi Multimedia Asrizal Nur di Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei (2010), Sebagai pembimbing/pengajar Bengkel Pelestarian Budaya Melayu di Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei (2010). Konseptor, Sutradara Teaterrikal Puisi Islam Multimedia di Radio Televisi Brunei (2010). Baca Puisi pada Malam puncak Temu Sastrawan Indonesia III di Tanjungpinang (2010). Baca Puisi di Panggung Puisi Multimedia Pertemuan Penyair Nusantara di Palembang 2011, Pembacaan Puisi Internasional di Jakarta Internasional Literary Festival – JILFEST (2011), Baca Puisi di Hankuk University dan Kota Hansan Korea Selatan ( 1-3 Juni 20012), ), Baca Puisi Malam Puncak Dialok Teluk Brunei di UBD (11 Juli 2012), Baca Puisi di Sekolah Menengah Yayasan Hasanal Bolkiah Brunei Darussalam (18 Juli 2012), Baca Puisi Pada Kongres Bahasa(2013),Baca Puisi di Festival Wayang dan Topeng Internasional di Bandung (2014) Pertemuan Penyair Nusantara VII di Singapura (2014), Festival Pulara 2014 di Pangkor, Malaysia.
Bukunya yang telah terbit: Percakapan Pohon dan Penebang (YPM, 2009) dan antologi puisi bersama antara lain: Antologi Puisi Nusantara (2006), Rampai Melayu Asia Tenggara (2006), Kumpulan puisi Portugal, Malaysia dan Indonesia (2008), Musi, Pertemuan Penyair Nusantara V (2011), Kumpulan Puisi dan Cerpen Internasional Jilfest: Ibu Kota Keberaksaraan(2011), Lambaian Nusantara Dari Kota Singa, Antologi puisi bersama Pertemuan Penyair Nusantara VII (2014)
Kini mengelola Rumah Seni Asnur, Ketua Yayasan Panggung Melayu, pendiri dan Sekretaris Jenderal Yayasan Hari Puisi Indonesia.
----------------------------------------------------------------
Sumber tulisan: Tuas Media
Sumber ilustrasi: Pixabay
0 comments:
Post a Comment