SINOPSIS LEGENDA
sebagai tuahkah, malin atau si jebat
entahlah, berkali kugulung-kembangkan layar
dengan warna berbeda, sampai nyaris sempurna
laut kusinggahi, "camar! dari manakah engkau datang
lalu tuliskanlah kapan jangkar akan dilempar?" di langit
ketika peluh menetes, membasahi lorong perjalanan
yang belum mampu sungguh kujelaskan maknanya, apakah
sebagai keberangkatan atau jejak kegelisahan?
"kayuh, kayuhlah hidup di antara gelombang pasang
karena pertemuan nanti melahirkan bahasa-bahasa baru!"
lalu adakah yang menyesali tuah, malin atau si
jebat
karena laut baginya pertarungan, dan pantai
hanyalah permainan, pasang atau pun surut
kapal harus berangkat, jangkar harus dibongkar
"badai! badai! tapi yakinlah perjalanan pasti sampai!"
karena pertemuan nanti melahirkan bahasa-bahasa baru!"
lalu adakah yang menyesali tuah, malin atau si
jebat
karena laut baginya pertarungan, dan pantai
hanyalah permainan, pasang atau pun surut
kapal harus berangkat, jangkar harus dibongkar
"badai! badai! tapi yakinlah perjalanan pasti sampai!"
berkali kugulung-kembangkan layar
mencari warna-warna bermakna atau masih saja kegelisahan
biarlah laut tetap laut, dan tuah, malin atau si jebat
tetap gagah di atas singgasananya
mencari warna-warna bermakna atau masih saja kegelisahan
biarlah laut tetap laut, dan tuah, malin atau si jebat
tetap gagah di atas singgasananya
September 1997
BUNGA PUTI LEMBAYUNG
bunda, bagi anak-anak yang akan lahir dari rahim waktu
aku telah menyusun rakit, bila badai itu datang
cepat panaskan pagi hari kita, hingga kenangan bukan
sejarah kepahitan demi kepahitan
bunda, lihatlah langit meminang matahari
saat aku menyentuh hari berkabut, hujankah yang turun
sehingganya aku teramat rindu pada kanak-kanak itu
dan lanjutkanlah dongeng-dongeng yang tak usai
sepanjang perjalanan
Payakumbuh 1997
Tentang Penyair
Iyut Fitra dilahirkan di Payakumbuh. Puisi-puisinya dimuat di berbagai antologi bersama, seperti (1) Antologi Puisi Rumpun (1992), (2) Antologi Puisi Penyair Sumatera Barat (1993), (3) Antologi Puisi Gender (1993), (4) Antologi Puisi Batu Beramal (1994), (5) Antologi Puisi Getar (1995), (6) Antologi Puisi Kebangkitan Nusantara II (1995), (7) Antologi Puisi Berlima di Sudut Kampus (1995), (8) Antologi Puisi Batin (1996), dan (9) Antologi
Puisi Api/Penyair Indonesia (1997).
Selain itu, sajak-sajaknya dimuat di berbagai media daerah dan pusat seperti, Singgalang, Haluan, Semangat, Riau Post, Mimbar Umum, Analisa, Independent, Lampung Post, Bali Post, Nusa Tenggara, Swadesi, Mutiara, Anita, Aneka,
Suara Pembaruan, Republika, Cak, Buletin Kreatif, Jurnal Puisi, Media Indonesia, dan Horison.
----------------------------------------------------------
Sumber tulisan: Antologi Puisi Mastera, Dari Amerika ke Catatan Langit
Sumber tulisan: Antologi Puisi Mastera, Dari Amerika ke Catatan Langit
Sumber ilustrasi: Pixabay
0 comments:
Post a Comment