rangas mulai nakal merajam dahan
gabak tak lagi mengandung hujan
tempayan lesap disamun musim
gabak tak lagi mengandung hujan
tempayan lesap disamun musim
berharap badai memecah awan
namun angin merubah arah haluan
rinai di ujung senja pindah kekelopak mata
namun angin merubah arah haluan
rinai di ujung senja pindah kekelopak mata
malam pun tak lagi gigil
tersebab embun pecah sebelum doa
kini yang terurai hanya isak bergumam
malam semakin rangas
berharap pagi menyapih sunyi
walau siang tak pasti mengguncang langit
Jakarta, 24092011
tersebab embun pecah sebelum doa
kini yang terurai hanya isak bergumam
malam semakin rangas
berharap pagi menyapih sunyi
walau siang tak pasti mengguncang langit
Jakarta, 24092011
Tentang Penyair
Lelaki yang lahir dari ranah pujangga bukittinggi, atau lebih dikenal dengan Minang Kabau ini juga sangat aktif menulis puisi dijejaring sosial face book, untuk menyalurkan bakatnya pada dunia sastra. Telah menerbitkan buku antologi puisi 10 penyair "Tarian Ilalang" yang pernah.dengan mudah ditemukan di Toko Buku Gramedia. Ia juga aktif dalam komonitas TARIAN JEMARI yang dibentuknya bersama teman sastrawan yang berlokasi di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
-----------------------------------------------------------
Sumber puisi: Tuas Media
Sumber biodata: Kompasiana
Sumber ilustrasi: Pixabay
Sumber biodata: Kompasiana
Sumber ilustrasi: Pixabay
0 comments:
Post a Comment