Serial Santuy Utuh Bakencong
Utuh Bakencong teringat keluhan salah seorang temannya minggu lalu. Dalam sebuah kisah yang disimaknya itu, ia sadar menyusahkan orang lain adalah kejahatan kemanusiaan. Betapa tidak? Temannya sampai sakit akibat salah seorang gurunya mempersulit kelulusannya. Perutnya mual, kepalanya pening, dan jiwanya terlampau stres.
Maka, terkenanglah Utuh Bakencong pada guru silatnya. Sang guru pernah berujar kepadanya, "Jadilah penyayang layaknya daun talas yang tidak tega membiarkan air hujan jatuh ke bumi."
Baginya berkasih sayang terhadap sesama makhluk Tuhan adalah prinsip yang sangat ideal dalam hidup dan kehidupan. Itulah sebabnya, ia berusaha untuk selalu menebar kebaikan. Misalnya saat ini, ia berpikir keras bagaimana caranya agar banjir tidak lagi melanda kampungnya. Saking kerasnya berpikir, ia mulai jenuh dan memutuskan untuk menghibur dirinya sendiri.
Ia memanfaatkan momen menjelang final sepak bola antara Indonesia versus Thailand sebagai bahan hiburan. Sebelum pertandingan dimulai, ia ingin memprediksi siapa pemenangnya. Tapi, hingga saat ini dirinya belum menemukan cara baru untuk memprediksinya.
Setelah berpikir cukup lama, ia menemukan sebuah ide cemerlang. Ia lambungkan dua kertas tipis. Kertas pertama bertuliskan Indonesia dan yang kedua Thailand.
Kertas yang jatuh di tangannya dengan nama negara berada di posisi atas menjadi sang pemenang kejuaraan itu. Kedua kertas akhirnya jatuh di kedua tangannya. Dan, tulisan Indonesia dapat dibaca dengan jelas, sedangkan kertas satunya hanya putih polos. Ia pun bersorak sambil berjoget-joget kegirangan.
Meski demikian, ia tak lantas berdiam diri. Jika pada final leg pertama tadi diprediksi dengan kertas, maka leg kedua ia prediksi dengan menggunakan kuliner. Lebih tepatnya makanan kucing.
Segera disiapkannya dua piring kosong. Lalu dituangkannya makanan kucing ke dalam keduanya. Setelah terisi, ia panggil kucing peliharaannya untuk makan. Tanpa menunggu lama kucing itu pun memilih piring Indonesia. Sekali lagi ia sangat legirangan. Bahkan, kali ini dirinya lebih bahagia daripada sebelumnya. (MJA).
Saksikan pula film pendek serial ini di video berikut.
Sumber foto dan video: Kanal YouTube Mahmud Jauhari Ali
0 comments:
Post a Comment