Setelah membeli beras dan garam, Utuh Bakencong juga ingin membawakan jagung kering mentah untuk dua keponakannya. Untunglah tak jauh dari tempatnya berpijak ada penjual bahan utama membuat popcorn yang nikmat itu. Tanpa basa-basi, ia segera membelinya.
"Aku yakin mereka akan sangat senang melihat yang kubawa ini," gumamnya pelan sambil melangkah menuju rumah kakak kandungnya.
Tepat di depan rumah, sang kakak sedang menyapu halaman. Setelah berbalas salam, dirinya segera masuk rumah dan mendapati dua keponakannya sedang berada di ruang keluarga.
"Sedang apa kalian?" Utuh Bakencong membuka percakapan.
"Ini kami sedang mainan, Om," jawab Ahya, salah seorang keponakannya.
"Main apa?" ia penasaran.
Lalu didekatinya kertas yang dimainkan keduanya.
"Oh, mainan ini rupanya. Sekarang lihat om bawa apa?"
Keduanya menoleh ke belakang dan wajah mereka seketika begitu ceria. Bocah-bocah itu terlihat sangat gembira.
"Horeeeee! Jagung kering! Kita buat popcorn!" seru keduanya.
"Ayooo kita ke dapuuuur!" suara Utuh Bakencong tidak kalah nyaring.
Mereka bertiga segera beranjak dari ruang tamu menuju dapur. Sesampainya di ruang memasak ini, Ahya dan Ikrima segera mencari bahan-bahan yang disebutkan Utuh Bakencong. Misalnya sekarang, mereka berdua sedang mencari-cari gula pasir. Padahal, yang mereka cari ada di tangan sang paman.
"Kalian sedang mencari apa?" tanya Utuh Bakencong.
"Gula!"
"Ini gulanya ada di tangan Om."
Lalu mereka sama tertawa riang.
Ya, Utuh Bakencong sengaja menyembunyikannya agar suasana menjadi lebih santai dan seru.
Proses memasak pun dimulai. Utuh Bakencong menyebutkan urutan bahan untuk membuatnya, kemudian kedua keponakannyalah yang mempraktikannya dengan sigap. Setelah semuanya lengkap, sang paman mengaduk dan menggoyang-goyangkan panci berisi jagung, gula pasir, dan minyak goreng hingga matang.
"Sekarang, bawa popcorn caramel ini ke ruang tamu. Kita makan di sana saja," ucap Utuh Bakencong kepada keponakan-keponakannya itu.
Tak lama kemudian, mereka pun sama menikmatinya dalam suasana santai dan menyenangkan. (MJA).
Saksikan pula film pendek serial ini di video berikut.
Sumber foto dan video: Kanal YouTube Mahmud Jauhari Ali
0 comments:
Post a Comment